Find Us On Social Media :

Dari 'Budak', 'Monyet', Hingga 'Negro', Nama Punggung Pemain Tim Sepak Bola Ini Penuh Cacian, Ternyata Ada Pesan Mendalam

By Ade S, Kamis, 30 Mei 2019 | 19:15 WIB

Nama punggung pemain tim sepak bola Alma de Africa penuh dengan cacian.

Intisari-Online.com - Nama punggung menjadi hal yang lazim digunakan para pemain sepak bola pada seragam yang dikenakannya.

Ada rasa bangga pada diri hampir setiap pemain ketika nama mereka tertulis pada seragam tim sepak bola tertentu.

Itu pada umumnya. Sebab, ada kesan yang sedikit berbeda pada seragam tim sepak bola ini.

"Nama-nama" yang tercantum terasa begitu kasar untuk dibaca jika diterjemahkan. Bahkan bisa dibilang penuh dengan cacian dan olok-olok.

Baca Juga: Nekat Menghina Presiden Kenya dengan Rasis, Seperti Inilah Hukuman yang Diterima Pria Ini

Setelah diusut, ternyata hal ini berasal dari asal muasal keberadaan tim sepak bola Spanyol ini yang banyak terdiri dari para pemain imigran.

 

Para pemain dari tim Alma de Africa, yang berarti "Jiwa Afrika", memilih mengenakan seragam dengan nama-nama bernada olok-olokan, seperti "Gorila", "Budak", "Kera", "Negro", dan "Imigran", di bagian belakang kaus mereka.

Hal tersebut dilakukan guna memprotes rasisme yang masih kerap terjadi dalam dunia olahraga, tidak terkecuali sepak bola.

Kata-kata itu biasa diucapkan pemain maupun pendukung tim lawan untuk mengolok-olok tim mereka, juga pemain dari negara Afrika dan atlet-atlet migran.

Baca Juga: Di Masa Jayanya, Kelompok Rasis Sekaligus Teroris Ku Klux Klan Pernah Unjuk Kekuasaan Lewat 'Parade Militer'

"Saya bermain dengan kaus bertuliskan kata 'monyet' di punggung saya. Kami melakukannya untuk memberi tahu semua orang bahwa kami bukan penjahat."

"Bahwa kami juga adalah manusia dan kami tidak mengganggu siapa pun. Kami masih mendengar kata-kata hinaan ini," ujar Eric Josue Amang, pemain bek dan gelandang tim, seperti dikutip surat kabar Spanyol, El Pais.

Tim Alma de Africa tersebut, yang bermain di liga amatir lokal di wilayah Andalusia, Spanyol selatan, memiliki anggota yang berasal dari 12 negara yang berbeda.

Sebagian besar dari mereka adalah imigran dan minoritas orang Spanyol yang ada di tim disebut sebagai "warga asing".

Banyak pemain dari tim itu yang memiliki kisah masa lalu yang sulit. Salah satunya Josue Amang, asal Kamerun, yang tiba di Spanyol pada 2013 setelah melintasi Mediterania dari Maroko.

Dia menerangkan bahwa perjalanan yang dilaluinya telah memberi efek yang mendalam dalam dirinya. Beberapa teman Josue Amang meninggal saat mencoba mencapai Eropa.

"Kami ingin dihormati. Kita sekarang berada di abad ke-21 dan saya tidak mengerti bagaimana penghinaan seperti ini masih kerap terjadi. Kami sudah muak dengan hinaan ini," kata Josue Amang dikutip Newsweek.

Presiden tim, Alejandro Benitez, seorang agen real estat lokal, mengatakan, penghinaan yang dialami para pemainnya bisa datang dari berbagai arah, tetapi yang sering kali terjadi datang dari para pemain tim lawan.

Baca Juga: Terus Mendapat Perlakukan Rasis dan Diskriminatif, Mesut Özil: Saya Tak Mau Lagi Kenakan Kostum Timnas Jerman

"Kami ingin mencoba melakukan kampanye kesadaran karena para pemain kami masih terus menerima penghinaan rasis," kata Benitez.

"Ini sungguh gila. Kami juga ingin menunjukkan bahwa para pemain kami jauh lebih baik dibandingkan hinaan yang kami tempatkan di punggung mereka, sehingga semua orang bisa melihatnya," tambahnya.

Isu rasisme dalam sepak bola telah hadir tidak hanya di liga lokal Spanyol, melainkan sudah mencapai level tertinggi dalam pertandingan Eropa.

Awal April lalu, diberitakan Reuters, seorang remaja pendukung tim sepakbola Juventus bernama Moise Kean, yang lahir di Italia dari pasangan asal Pantai Gading, mendapat tindakan pelecehan rasis dari kerumunan di Cagliari, Italia.

Orang-orang menirukan suara monyet, sehingga membuat pertandingan tertunda beberapa menit.

 

(Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemain Tim Sepak Bola Migran Ini Pakai Kaus dengan Nama Kata Hinaan".

Baca Juga: Benar-benar Menyebalkan, Tuan Tanah Rasis Ini Juga akan Mengusir Perempuan Lajang yang Punya Anak