Find Us On Social Media :

Saat Inggris Nyaris Gempur Pangkalan Militer Indonesia, Dua Kapal Induk Siaga, Pesawat-pesawat Pembom Siap Meluncur

By Ade S, Rabu, 29 Mei 2019 | 19:30 WIB

Kapal Induk HMS Victorious melakukan aksi konfrontatif terkait gerakan ganyang Malaysia yang digagas Bung Karno

Lantas pada tanggal 2 September 1964, Soebandrio memberikan ultimatum keras ke armada Inggris pimpinan HMS Victorious jangan coba-coba lagi lewat selat sunda saat perjalanan kembali ke Singapura atau akan tanggung konsekuensinya.

Ucapan Soebandrio bukan isapan jempol belaka, setelah pernyataan keras itu dilontarkan, armada Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) langsung menggelar latihan militer skala besar di Selat Sunda untuk menunjukkan seriusnya ultimatum tersebut.

Reaksi Inggris menanggapi hal ini acuh tak acuh, bahkan Admiral Louis Mounbatten (Paman dari Pangeran Charles) nekat berkata bahwa Inggris akan malu besar jika armada HMS Victorious pulang tak berani lewat selat sunda.

Ia berpendapat hal tersebut merupakan penghinaan martabat angkatan laut Inggris.

Tapi jawaban dari Louis Mounbatten itu mendapat reaksi negatif dari para perwira di AL Inggris (Royal Navy) sendiri.

Para perwira itu mengingatkan bahwa jika HMS Victorious masih bebal dan nekat lewat selat sunda maka ancaman tenggelamnya flagship Royal Navy itu segera terjadi.

Parlemen Inggris juga berpendapat sama bahwa lewatnya HMS Victorious di selat sunda bisa membawa Inggris ke peperangan yang tak perlu terjadi.

Kekahawatiran ini dinilai wajar karena Angkatan Perang Indonesia punya segudang alat utama sistem senjata (alutsista) macam pembom Tupolev Tu-16 dan kapal cepat rudal Komar Class yang punya senjata khusus untuk membabat kapal induk.

Baca Juga: Siap Perang? Iran Klaim Bahwa Kapal Induk AS Dapat Ditenggelamkan dengan Rudal Mereka