Find Us On Social Media :

'Saya Pikir Dia Bisa Sembuh', Kisah Pilu Suami Ceritakan Baju Lebaran yang Dibeli untuk Istrinya Hanya Jadi Kenangan

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 28 Mei 2019 | 08:00 WIB

Ayie berdoa di makam istrinya yang meninggal karena infeksi paru-paru

Intisari-Online.Com - Bulan Ramadan selalu menjadi waktu yang istimewa untuk setiap umat Muslim.

Berharap bisa menjalani bulan Ramadan dengan baik dan melewatinya hingga menuju Hari Raya.

Hari Raya juga selalu menjadi saat yang ditunggu-tunggu, menjadi saat untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa merayakannya bersama dengan orang tercinta.

Namun di di balik betapa menyenangkannya bulan Ramadan, ada juga kisah pilu menyertainya.

Baca Juga: Kisah Pilu Pria Lumpuh Ditinggal 4 Anaknya: 'Saat Saya Lumpuh, Anak Saya Jadi Orang Asing'

Dilansir dari mStar pada Minggu (26/5/2019), kisah pilu datang dari sebuah keluarga kecil di Malaysia.

Harapan seorang suami yang untuk menyambut lebaran dan melihat istrinya memakai baju baru yang ia belikan harus sirna.

Muhamad Fakri Fa'e (31) menceritakan kisah sedihnya telah membeli baju untuk istrinya tercinta, namun ternyata sang istri telah lebih cepat dipanggil Yang Mahakuasa.

Istrinya, Nurul Nadia Tumin (28) meninggal dunia pada Minggu (26/5) setelah berjuang melawan infeksi paru-paru.

Meski dalam keterpurukan, pria yang akrab disapa Ayie itu harus tetap tegar demi membesarkan putrinya, Nurul Fatihah yang kini baru berusia 1 tahun 7 bulan.

Baca Juga: Kisah Sedih 6 Orang Kakak Beradik yang Hidup Tanpa Orangtua, Ibunya Meninggal dan Sang Ayah Dipenjara

Ia mengatakan istrinya mulai sakit saat hamil anak keduanya pada Februari.

Setelah itu, ia didiagnosis menderita sakit ginjal sehingga janinnya terpaksa digugurkan pada usia 22 minggu kandungan untuk menyelamatkan nyawa istrinya.

Bermaksud untuk meminta doa dari teman-teman untuk kesembuhan istrinya, Ayie memebagikan kondisi istrinya di media sosial.

"Saya awalnya memposting untuk memberi tahu teman-teman saya saja. Terima kasih banyak ketika banyak orang berdoa untuknya."

Ayie berpikir istrinya akan sembuh, ia juga membeli gaun untuk istrinya.

Namun nasib berkata lain, gaun itu hanya akan menjadi kenangan.

"Setiap kali berdoa, saya pikir istri saya bisa disembuhkan.

"Saya punya gaun untuknya, kain yang sama dengan pakaian bayinya. Sudah siap sejak empat hari.

"Insyaallah akan saya ambil nanti, menyimpannya sebagai kenangan istri saya," ungkap Ayie.

Baca Juga: Kisah Pilu Bocah Penderita Sindrom Langka yang Jadi Korban Cyberbullying Keji Hingga Akhir Hidupnya yang Singkat

Memulai rumah tangga sejak 15 Februari 2016, mereka awalnya saling kenal pada 2000.

Mereka lalu tinggal di Kulai, Ayie bekerja sebagai sopir truk sementara istrinya bekerja sebagai asisten butik.

Ayie mengaku hal yang paling ia rindukan dari istrinya adalah celotehannya. Ia tak tahu bagaimana harus merayakan hari raya tanpa istrinya tahun ini.

Meski begitu, ia tetap berusaha kuat untuk anaknya.

"Saya jua berterima kasih pada teman-teman saya yang memberi semangat, tanpa mereka mungkin saya tidak setabah sekarang."

Ia juga berterimakasih pada rekan kerjanya yang telah memaklumi kondisi keluarganya saat itu hingga diizinkan tak masuk kerja untuk selama dua bulan.

Banyak pengguna media sosial yang merasa terharu, mereka memberi kata-kata positif untuk Ayie agar tabah membesarkan putrinya dan juga mendoakan arwah istrinya.

Baca Juga: Melihat Desa Te Wairoa, Desa Unik yang Terkubur di Bawah Abu Vulkanik