Find Us On Social Media :

Seorang Istri Mengeluh karena Suaminya Diklaim Memiliki Sperma yang Terlalu Perkasa, Ini Akibatnya

By Afif Khoirul M, Minggu, 26 Mei 2019 | 09:00 WIB

Ilustrasi-sperma dalam pembuhan.

Intisari-Online.com - Seorang wanita di Taiwan mengeluh tentang keperkasaan suaminya di ranjang.

Kisahnya dibagikan oleh Asia One pada 8 Mei 2019 lalu, di mana wanita tersebut mendapati dirinya harus mengandung anak keempat mereka.

Menurut laporan yang membuat wanita ini mengeluh adalah suaminya telah menjalani vasektomi dua tahun lalu.

Prosedur vasektomi sendiri adalah steriliasi pria, namun karena dugaan bahwa sperma suaminya terlalu kuat membuat wanita ini hamil kembali.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Makanan Berbahaya yang Bisa Membuat Anak Jadi Bodoh, Otaknya Jadi Lambat Berkembang

Menurut China Press, hasil tes menunjukkan bahwa suami wanita tersebut masih sangat subur meskipun telah melakukan upaya sterilisasi berulang kali.

Bahkan jumlah spermanya juga tercatat rendah.

"Dokter mengatakan bahwa sperma suami saya terlalu kuat, sedangkan saya terlalu subur, ini kombinasi ideal bagi pasangan yang menginginkan banyak anak," tulisa wanita tersebut.

Menurut sample sperma suaminya, ahli urologi mengatakan ia memiliki sedikit sperma motil, namun mereka sangat kuat.

Baca Juga: Termasuk Cegah Kanker, Ini 10 Manfaat Kesehatan Kangkung yang Harus Anda Tahu!

Hasilnya, kehamilah tidak bisa dihindari. Sedangkan sang istri mengeluh bahwa dia akan kesulitan membesarkan keempat anak.

"Saya tidak mampu membesarkan anak keempat dan saya tidak ingin anak tersebut menderita bersama kami," katanya.

"Oleh karena itu, saya membuat keputusan yang menyakitkan untuk mengambil pil aborsi dan mengalami keguguran,"jelas wanita tersebut dalam postingannya di Facebook.

Menurut ahli urologi di Singapura Dr Sim Hong Gee dan Dr Michael Wong, skenario di atas mungkin bisa terjadi meskipun secara statistik sulit.

Baca Juga: Tanpa Kita Sadari, 5 Kesalahan Fatal Ini Sering Kita Lakukan di Dapur, Bisa Membuat Makanan Jadi Beracun

Mereka menyetujui prosedur vasektomi, jika dilakukan dengan benar oleh ahli urologi yang berpengalaman, dan terbukti 99% mencegah kehamilan.

"Kasus ini tidak biasa, dan dugaan hubungan seksual normal tanpa kehamilan selama dua tahun setelah vasektomi sebelum kehamilan mendadak," kata Dr Sim.

Kegagalan vasektomi tersebut kemungkinan ditenggarai oleh bebera hal, seperti misalnya.

Ejakulasi sperma yang tidak lengkap hingga enam bulan setelah prosedur dilakukan.

Baca Juga: Menanam Spermanya Secara Acak, Dokter Ini Berhasil Miliki 49 Anak dari Berbagai Wanita

Kemudian, penyambungan kembali ujung-ujung yang terpotong dari tabung vasektomi.

Kegagalan untuk mengidentifikasi dan mengikat tabung yang benar, terutama pada pria yang memiliki operasi skrotum sebelumnya.

Beberapa tabung alami atau infeksi parah di daerah tersebut.