Find Us On Social Media :

4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah, Salah Satunya Cleopatra Ternyata Tak Secantik yang Diberitakan

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 25 Mei 2019 | 11:30 WIB

Cleopatra Ternyata Tak Seperti yang Digambarkan, Ini 4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah

 

2. Raja Tutankhamun, menderita cacat tengkorak

Meskipun peninggalannya adalah sebagai firaun emas dari Mesir kuno, tes DNA terhadap mayat mumi Raja Tutankhamun menunjukkan bahwa penguasa Mesir ini sekitar tahun 1300 SM sebenarnya adalah memiliki kelainan genetik dan bertubuh lemah.

Ini karena tradisi kerajaan Mesir yaitu saudara dan saudari yang menikahi seorang lelaki lain. 

Raja Tutankhamun naik takhta pada usia 10 dan bertahan hanya sampai usia 19.

Dia kemungkinan memiliki langit-langit mulut sumbing, kaki bengkok, dan skoliosis, serta tengkorak memanjang dan cacat. 

Dia mungkin membutuhkan tongkat untuk berjalan dan bukti menunjukkan dia menderita malaria karena sistem kekebalan yang lemah.

Firaun Mesir menghormati pernikahan saudara kandung, yang dipengaruhi oleh legenda bahwa dewa Osiris menikahi saudara perempuannya, Isis, untuk mempertahankan garis keturunan murni. 

Bahkan ada contoh pernikahan "keponakan ganda" (didefinisikan sebagai ketika seorang pria menikahi seorang gadis yang merupakan keturunan dari saudara laki-laki dan perempuannya).

Baca Juga: Kisah Tragis Elisabeth Fritzl, Dikurung 24 Tahun dalam Penjara Ayahnya Sendiri Hingga Miliki 7 Anak

 

3. Raja George III yang memiliki urin berwarna biru

Raja George III dari Inggris, yang pemerintahannya terkenal ditandai dengan kehilangan Revolusi Amerika, kemungkinan memiliki kelainan genetik yang lebih memengaruhi pikirannya daripada tubuhnya.

Dia diyakini menderita porfiria, penyakit yang membuat urin pasien berwarna ungu kebiruan dan menyebabkan serangan kegilaan (meskipun keracunan arsenik dan gangguan bipolar juga telah disebutkan sebagai penyebab yang mungkin).

George III secara rutin keluar dari tugas kerajaannya untuk melarikan diri ke pengasingan dan pemulihan pribadi di Istana Kew. 

Dia cenderung mengoceh khayalan di kemudian hari dan mengalami perlakuan ekstrem termasuk baju pengekang, lintah, dan mandi es untuk menenangkannya. 

Pengujian medis modern menunjukkan porfiria umum terjadi di House of Hanover, tempat Raja George III berasal.

George III menghabiskan dekade terakhir pemerintahannya bersembunyi dan akhirnya kehilangan penglihatan dan pendengarannya.

Baca Juga: Kisah Tragis Cleopatra dan Putranya yang Ia Lindungi Mati-matian Namun Tetap Tewas Juga