Find Us On Social Media :

Usai Dilantik Jadi Presiden, 'Komedian' yang Menang Pemilu Ini Langsung Bubarkan Parlemen Negara

By Afif Khoirul M, Rabu, 22 Mei 2019 | 10:30 WIB

Volodymyr Zelensky dan para pendukungnya rayakan kemenangan pemilu Presiden Ukraina

Intisari-online.com - Volodymyr Zelensky, seorang komedian asal Ukraina sukses menggulingkan presiden petahana dalam pemilihan umum di Ukraina.

Pasca kemenangan tersebut Zelenzky dilantik dan secara resmi menjadi persiden Ukraina, namun usai dilantik dia justru langsung membubarkan parlemen.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan pembubaran parlemen dalam pidato pelantikannya, Senin (20/5/2019).

Presiden juga mengumumkan bakal segera menggelar pemilihan awal untuk anggota parlemen.

Baca Juga: Nikahi Jembatan yang 'Tampan, Kuat, dan Kokoh,' Ini 4 Orang yang Menikahi Benda Mati

Zelensky (41) yang sebelumnya dikenal sebagai seorang aktor komedi, telah resmi menjabat sebagai presiden keenam Ukraina.

Dia terbilang pemula dalam dunia politik yang bahkan tidak memiliki pengalaman sebagai politisi.

Setelah resmi dilantik, Zelensky menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden dan dia mengumumkan akan membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan awal, yang semula dijadwalkan bulan Oktober.

"Saya membubarkan Verkhovna Rada dari pertemuan kedelapan," kata presiden di hadapan parlemen di Kiev, usai pelantikan dirinya.

Baca Juga: Rotasi Bumi Melambat 'Secara Misterius,' Waspada Frekuensi Gempa Dahsyat Semakin Tinggi

Keputusan Zelensky untuk membubarkan parlemen diyakini berkaitan dengan perselisihan yang terjadi saat rapat menentuan waktu pelantikan presiden, Kamis (16/5/2019) pekan lalu.

Saat itu, Zelensky meminta dirinya dilantik pada MInggu (19/5/2019).

Namun parlemen menolak dan melalui voting diputuskan jika pelantikan digelar pada Senin (20/5/2019).

Situasi itu menunjukkan jika Zelensky tidak mendapat dukungan dari mayoritas parlemen Ukraina saat ini.

Zelensky bahkan menyebut para anggota parlemen sebagai "penjahat kecil".

Menjelang pelantikan, Zelensky sudah mengatakan bakal meluncurkan proses pembubaran parlemen yang sangat kompleks dan menyerukan pemilihan baru untuk mendapatkan keuntungan dari popularitasnya saat ini.

Timnya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa negara membutuhkan "parlemen yang berfungsi."

Status hukum dari langkah Zelensky untuk membubarkan parlemen tidak pasti.

 

Baca Juga: Rotasi Bumi Melambat 'Secara Misterius,' Waspada Frekuensi Gempa Dahsyat Semakin Tinggi

 

Kendati demikian pembubaran hampir dipastikan bakal berlanjut, kata analis politik.

"Tidak ada mekanisme atau instrumen untuk menghentikan keputusan ini," kata analis politik Ukraina, Mykola Davydchuk, dikutip AFP.

Selain mengungkapkan rencana pembubaran parlemen, dalam pidato perdananya, Zelensky juga mengumumkan bakal mencari gencatan senjata di Donbass, wilayah yang dikuasai kelompok separatis di timur.

"Kami tidak memulai perang ini, tetapi terserah kami untuk mengakhirinya. Kami siap berdialog," ujar Zelensky.

Zelensky mengatakan tantangan selanjutnya dari Ukraina adalah mengembalikan wilayah yang hilang, mengacu pada Crimea yang dicaplok Moskwa dan republik yang memproklamirkan diri separatis.

Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina, Volodymyr Groysman mengumunkan jika dirinya akan segera mengundurkan diri.

Groysman mengatakan dirinya telah ditawari untuk bekerja di bawah Zelensky, tetapi menurutnya presiden memilih jalan yang berbeda. (Agni Vidya Perdana/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi Dilantik, Presiden Ukraina Langsung Umumkan Pembubaran Parlemen"