Find Us On Social Media :

Reformasi 21 Mei 1998: Kisah Soeharto yang Ditinggal Sendirian oleh Orang-orang Kepercayaannya

By Mentari DP, Selasa, 21 Mei 2019 | 09:00 WIB

Kisah Soeharto yang ditinggal sendirian oleh orang-orang kepercayaannya.

Intisari-Online.com – Setelah 32 tahun berkuasa, Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998.

Ini merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia.

Di mana kita semua menyebutkan era Reformasi dan lengsernya kekuasaan rezim Orde Baru.

Mundurnya Soeharto pun terhitung sejak dia mendapat "mandat" Surat Perintah 11 Maret 1966.

Baca Juga: Hasil Resmi Pilpres 2019: KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf Menang Atas Prabowo Sandi

Setelah bercokol selama lebih dari tiga dekade, Soeharto pun dengan tanpa diduga-duga oleh para menteri memilih mengunduran diri pada 21 Mei 1998.

Konon para spiritualis Jawa yang meyakini kepercayaan Kejawen percaya bahwa wahyu keprabon telah meninggalkan Soeharto.

Yakni sejak kepergian Ibu Tien, dua tahun sebelumnya pada April 1996.

Bagi penganut Kejawen hal itu meredupkan aura kekuasaan Soeharto.

Bahkan, saat tampil di muka umum, dia tampak renta, tanpa cahaya, sesekali matanya menerawang jauh.

Kekuasaan yang selama ini kokoh didudukinya pun melahirkan gundukan kebencian rakyat yang tak lagi merasa diayomi.

Sebuah kekeliruan juga, para petinggi Golkar berhasil membuainya, membutakan mata Soeharto.

Hingga dia melakukan langkah fatal, bersedia dipilih lagi menjadi presiden keenam kali (1997).

Baca Juga: Seperti Ini Rasanya Tinggal di Base Camp Gunung Everest