Penulis
Intisari-Online.com - Perang nuklir bisa terjadi dalam lebih banyak cara daripada yang mungkin Anda pikirkan.
Itu bisa dipicu oleh sejumlah kejadian dari kecelakaan murni hingga serangan yang disengaja.
Jadi bagaimana sekiranya nabusia memulai masing-masing skenario mimpi buruknya akan perang nuklir?
Baca Juga : Bukan Nuklir dan Lebih Kuat dari 10 Bom Atom, Ini Senjata Paling Mematikan Korea Utara
1. Kecelakaan Mekanik
Sama menakutkannya dengan memikirkan perang yang dihasilkan oleh kerusakan mekanis acak, ini bisa jadi pemicu paling kecil dimulainya perang nuklir.
Jika ada, selama Perang Dingin, negara adikuasa menghabiskan begitu banyak waktu untuk memastikan keamanan gudang mereka terhadap penggunaan yang tidak disengaja.
Ya, senjata nuklir juga memiliki kemungkinan akan terjadinya gagal mesin yang membhayakan.
2. Kesalahan Manusia
Selama ada mesin yang dijalankan oleh manusia, akan ada kecelakaan.
Akan tetapi, perang tidak akan dimulai karena seorang pembom menabrak atau silo terbakar.
Lebih tepatnya, kesalahannya terletak pada kesalahan interpretasi kecelakaan oleh manusia yang bisa berbuat salah.
Sejarah penuh dengan insiden semacam itu.
Pada 1995, Rusia lupa bahwa Norwegia telah memberi tahu mereka tentang peluncuran roket untuk meletakkan satelit cuaca ke luar angkasa.
Komando tinggi Rusia mengatakan kepada Presiden Boris Yeltsin bahwa mereka memiliki peluncuran roket yang dikonfirmasi dari NATO di atas Rusia.
Untungnya, tidak ada seorang pun di Kremlin yang berasumsi bahwa Bill Clinton berusaha memulai Perang Dunia III dengan satu hulu ledak tunggal dari Norwegia.
3. Unjuk Kekuatan
Kesalahan terburuk yang dibuat tentang senjata nuklir adalah percaya bahwa itu adalah senjata biasa.
Sangat biasa sehingga semua pasukan militer lumrah saja untuk memilikinya.
Namun, kesalahan terburuk kedua adalah percaya bahwa senjata nuklir adalah sihir, dan bahwa menggunakannya dapat memecahkan segala masalah, yang secara politik atau strategis tidak dapat dipecahkan.
Kesalahan kedua inilah yang membuat orang berpikir tentang hal-hal seperti unjuk kekuatan nuklir.
Yakni saat-saat di mana senjata nuklir meledak dekat, tetapi tidak dalam, konflik.
4. Diseret oleh Sekutu
Terkadang, musuh terburuk Anda adalah teman Anda.
Afrika Selatan pernah memiliki gudang senjata nuklir.
Baca Juga : Kaisar Bokassa, Kaisar asal Afrika yang Punya Tahta Seberat 2.000 Kg
Itu bukan fakta yang diketahui secara luas, dan Amerika Serikat memiliki kecurigaan selama bertahun-tahun dan berusaha baik di pemerintahan Demokrat dan Republik untuk menghentikannya, tetapi tidak berhasil.
Mungkin ini bukan kenyataan yang ingin dipikirkan, terutama setelah pemerintah apartheid kulit putih menyerahkan kekuasaan kepada mayoritas kulit hitam pada akhir 1980-an.
Tujuannya, bagaimanapun, bukan untuk membunuh pasukan penyerang.
Sebaliknya, mengungkap gudang senjata selama konflik.
Dan dengan demikian memicu krisis negara adidaya yang akan menyeret Amerika Serikat ke dalam kekacauan.
Sekalipun Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk melibatkan diri dalam konflik nuklir, sekutu AS atau kekuatan lain mungkin memiliki gagasan sendiri, Korea Selatan misalnya?
5. Skenario Pecundang Kemarin Sore
Akhirnya, ada jalan menuju perang nuklir yang mengandalkan sumber perang paling tahan lama: kebodohan manusia.
Jika negara-negara besar tidak terlibat dalam perang nuklir, atau diseret oleh teman-teman mereka, mereka selalu bisa memilih untuk meluncurkannya sendiri.
Selama Perang Dingin, strategi NATO sebenarnya cukup sederhana.
Kami tidak bisa mengalahkan Anda, kami memberi tahu Soviet, dan jika Anda menyerang Eropa Barat, Anda akan menempatkan kami pada posisi di mana kami tidak akan punya pilihan selain mengusir Anda dengan senjata nuklir medan perang.
Jika perang pecah karena masalah yang lebih kecil, tidak akan ada cara untuk menarik kembali atau bahkan menstabilkan kebuntuan militer.
Baca Juga : Inilah Rekaman Video Rahasia Ketika Tentara Jepang yang Menjadikan Wanita Korea Sebagai Budak Nafsu