Find Us On Social Media :

Muzdalifah Nikahi Fadel Islami: Studi Ungkap Wanita yang Menikah dengan Pria yang Jauh Lebih Muda Berisiko Kematian Dini

By Tatik Ariyani, Sabtu, 11 Mei 2019 | 19:30 WIB

Muzdalifah dan Fadel Islami

Intisari-Online.com - Meski pernikahan berlangsung pada 26 April yang lalu, pernikahan Muzdalifah dan Fadel Islami terus menjadi pembicaraan.

Maklum, selain karena jauh lebih tua, Muzdalifah juga dikenal sebagai janda kaya raya.

Selama ini tidak sedikit warganet yang meragukan kecintaan Fadel pada Muzdalifah lantaran usia mereka yang terpaut sangat jauh.

Diketahui Muzdalifah saat ini sudah berusia 40 tahun, sedangkan Fadel masih berusia 26 tahun.

Baca Juga : Ingin Terlihat Cantik Tanpa Makeup? Ini 5 Tips yang Bisa Anda Praktikkan, Salah Satunya Minum Air yang Banyak

Terlebih Muzdalifah sudah pernah menikah sebelumnya sebanyak 3 kali sebelum akhirnya dengan Fadel.

Tetapi perkataan negatif itu semua ditampik Fadel dengan perlakuannya pada sang istri serta anak-anak sambungnya.

Wanita yang menikah dengan pria yang usianya jauh di bawahnya memang bukan hal yang baru lagi.

Namun, sebuah artikel pada tahun 2010 yang didasarkan pada sebuah penelitian mengungkap sesuatu yang agak mengerikan mengenai pernikahan wanita dengan pria yang usianya jauh di bawahnya.

Baca Juga : Akibat Pasutri Makan Daging Marmut Mentah Hingga Meninggal, Satu Desa Harus Dikarantina, Kok Bisa?

Dilansir dari Healthy Day, wanita yang menikah dengan pria tujuh tahun hingga sembilan tahun di bawah usianya dapat meningkatkan peluang mereka untuk meninggal lebih cepat, begitu yang dilaporkan peneliti Jerman.

Menikah dengan pria yang jauh lebih muda meningkatkan risiko kematian wanita sebesar 20 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Demografi.

Bukan berarti dnegan menikahi pria yang jauh lebih tua juga lebih aman.

Penelitian tersebut berdasarkan data dari hampir dua juta pasangan Denmark, yang menunjukkan bahwa menikah dengan pria yang lebih tua juga dapat mempersingkat kehidupan wanita.

Baca Juga : Merasa Dapat Ancaman dari Iran, AS Kerahkan Pesawat Bomber B-52 ke Teluk Persia, Qatar

Penelitian itu juga mengatakan bahwa pilihan yang paling sehat adalah memilih suami yang seusia dengan wanita itu.

Sven Drefahl, dari Institut Max Planck untuk Penelitian Demografi (MPIDR) di Rostock, Jerman, mengatakan bahwa salah satu penjelasan yang mungkin logis mengenai hal ini adalah bahwa pasangan dengan suami yang lebih muda melanggar norma sosial dan karenanya menderita sanksi sosial.

Karena itu, pasangan tersebut dianggap sebagi orang luar, yang menrima sedikit dukungansosial, bertahan dari kehidupan yang lebih penuh tekanan dan mungkin mengembangkan kesehatan yang lebih buruk sebagai hasilnya, Drefahl berspekulasi.

Baca Juga : Bobol Rumah Orang, Wanita Ini Rupanya Hanya Membelai Anjing dan Mencuci Piring Sebelum Pergi dengan Tangan Kosong

Penulis penelitian juga mengungkap sisi baik bahwa secara keseluruhan, pernikahan dengan usia yang terpaut jauh tidak selalu buruk. Pria dan wanita yang menikah dengan rentang usia yang cukup jauh tentu lebih berpengalaman dan lebih bahagia dibanding dengan yang belum menikah.

Selain itu, baik wanita maupun pria yang menikah dengan pasangan yang lebih muda beralasan karena mereka lebih sehat dan pertimbangan harapan hidup yang lebih lama.

Drefahl menjelaskan bahwa teori itu mengandalkan gagasan bahwa pasangan muda akan memperbaikilingkungan sosial, psikologis pikiran serta cenderung peduli untuk merawat pasangannya ketika tua nanti.

Ketiga hal tersebut berkontribusi terhadao kenaikan harapan hidup pada pasangan yang lebih tua.

Misalnya di AS, tim riset mencatat rata-rata pria berusia 2,3 tahun lebih tua dibanding calon istrinya. Khusus untuk kasus ini, hasil riset mengungkap pria cenderung memperoleh manfaat ketika memilih istri yang lebih muda.

Baca Juga : Ada Rasa Pegal di Jari? Lakukan Pijat Ringan Dengan Cari Ini

Sedangkan, pria yang memilih menikah dengan wanita yang lebih tua memperbesar risiko kematian lebih awal.

Sebaliknya, pria yang menikah dengan wanita yang berusia 7-9 tahun lebih muda mengalami penurunan risiko kematian hingga 11 persen.

Penjelasan yang terkait dengan kasus perbedaan jenis kelamin, peneliti tidak menemukan alasan yang kuat.

Meski begitu, temuan riset tidak meragukan teori lama dipegang dari "seleksi kesehatan" ketika musim mencari pasangan di AS terjadi pada Mei-September.

Baca Juga : Kerusuhan di Rutan Kelas IIB Siak: 5 Kerusuhan Penjara Paling Brutal, dari Penyanderaan Hingga Pemenggalan