Sebelum penelitian kadar glukosa puasa diukur untuk semua peserta.
Kelompok A (42 peserta), yang mengkonsumsi kurma dalam jumlah genap sebanyak 50 gram.
Kelompok B (42 peserta), mengkonsumsi jumlah dalam jumlah ganjil sebanyak 40 gram.
Dua jam kadar glukosa darah postprandial diukur.
Kadar glukosa darah ditentukan dan dibandingkan sebagai alat. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.
Hasilnya menunjukan, glukosa serum puasa dari peserta kelompok A dan B adalah 91,65 ± 13,61 dan 93,69 ± 8,79 mg / dl, masing-masing, dengan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok (P = 0,42327).
Selanjutnya, pengukuran Glukosa Postprandial 2 jam kelompok A dan B masing-masing adalah 99,58 ± 19,56 dan 100,33 ± 12,204; menunjukkan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok, (P = 0,83553). Semua peserta tetap dalam kisaran kadar glukosa serum normal.
Jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan antara konsumsi kurma yang ganjil dan genap dari sudut pandang glikemik pada tingkat glukosa dalam keadaan puasa dan postprandial.(Gazali Solahudin/Grid Health)
Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan Judul Kenapa Makan Kurma Saat Buka Puasa Sebaiknya Ganjil? Ini Jawabannya