Penulis
Intisari-online.com - Salah satu makanan yang disarankan dimakan ketika bulan puasa adalah kurma.
Selain itu, Pada bulan Ramadan alias bulan puasa sangat identik dengan buah kurma.
Karenanya tidak heran memasuki bulan puasa, banyak sekali penjual yang menjajakan buah kurma.
Dalam sejarah Islam, buah kurma salah satu buah-buahan yang disukai rosul, nabi Muhammad SAW.
Rosul, nabi Muhammad SAW selalu mengonsumsi buah kurma untuk berbuka puasa.
Banyaknya buah kurma yang dimakan rosul, nabi Muhammad SAW, setiap buka puasa sebanyak 3 buah kurma.
Karenanya sebagai umat rosul, nabi Muhammad SAW, umat Islam mengikuti apa yang dicontohkannya, termasuk buka puasa dengan buah kurma sebanyak 3 butir.
Dengan mengikutinya, menghidupkan sunnahnya alias apa yang yang dicontohkannya, berarti umat Islam taat akan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.
Baca Juga : Mana yang Lebih Berbahaya Bagi Bayi: Air Ketuban Kurang atau Berlebih?
Apa yang dicontohkan dan sebaiknya diikuti oleh semua umat nabi Muhammad SAW, tentu baik bagi umatnya hingga akhir jaman. Termasuk mengonsumsi buah kurma sebanyak tiga butir alias ganjil.
Hal tersebut terbukti dan terjawab oleh banyal ilmuan, baik ilmuan muslim maupun non muslim yang meneliti mengenai buah kurma dan cara mengonsumsi buah kurma sebaiknya ganjil.
Melansir situs majalah Islam Inggris, britishmuslim-magazine.com, disebutkan banyak sekali hadis mengenai keutamaan kurma dan keutamaan berapa banyak sebaiknya mengonsumsi kurma.
Selain itu, dalam majalah muslim Inggris itu pun disebutkan aneka manfaat kurma dari hasil penelitian, diantaranya:
Baca Juga : Seorang Wanita Temukan Surat dalam Botol, Isinya Pesan Mengerikan yang Bertanda 10 September 2001
1. Meningkatkan Kesehatan Otak
Hal ini bisa terjadi karena kadar vitamin B6 pada kurma, yang dikaitkan dengan peningkatan kinerja otak.
2. Kehamilan dan Persalinan yang Sehat
Disebutkan, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi yang mencari hubungan bagaimana buah kurma mempengaruhi parameter kehamilan dan persalinan.
Hasilnya, setelah mempelajari 69 wanita selama satu tahun lebih satu bulan, para peneliti menemukan bahwa dengan mengonsumsi buah kurma dalam 4 minggu terakhir sebelum persalinan, secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk induksi dan augmentasi persalinan, dan menghasilkan yang lebih menguntungkan.
Baca Juga : Kisah Sedih 6 Orang Kakak Beradik yang Hidup Tanpa Orangtua, Ibunya Meninggal dan Sang Ayah Dipenjara
3. Mengurangi Risiko Stroke
Setelah mengevaluasi 7 studi yang diterbitkan selama periode 14 tahun, para peneliti menemukan risiko stroke berkurang sebesar 9% untuk setiap 100 miligram magnesium yang dikonsumsi seseorang per hari.
Itu semua bisa didapatkan dari buah kurma dengan mudah.
4. Antiinflamasi
Kurma kaya akan magnesium, mineral yang dikenal karena manfaat anti-inflamasinya.
5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan juga Menghilangkan Sembelit
Serat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan usus besar dan membuat untuk buang air besar secara teratur.
Serat tidak larut dan larut yang ditemukan pada kurma membantu membersihkan sistem pencernaan, memungkinkan usus besar bekerja pada tingkat efisiensi yang lebih besar.
Beberapa manfaat lain yang berkaitan dengan kesehatan serat dan usus besar adalah berkurangnya risiko kolitis, kanker usus besar, dan wasir.
Baca Juga : Yuk, Tiru Rutinitas Perawatan Kulit Seperti Meghan Markle Ini, Mudah Diikuti!
Adapun hasil studi atau penelitian yang bisa menjawab manfaat dibalik mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil diulas oleh International Journal of Advanced Biological and Biomedical Research (IJABBR).
Dalam situs resmisnya, ijabbr.com, disampaikan; ada kepercayaan umat Islam, untuk mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil daripada genap.
Mengenai hal itu, tidak ada yang tahu pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah atau efek metabolisme lainnya dalam tubuh.
Oleh karenanya, dengan dasar tersebut, IJABBR melakukan penelitian untuk mengetahui perubahan yang mempengaruhi kadar glukosa serum postprandial 2 jam setelah konsumsi sejumlah kurma pada orang muda yang sehat dalam jumlah genap.
Metode penelitian yang dilakukan IJABBR adalah studi intervensi, untuk membandingkan 2 kelompok objek penelitian.
Sebelum penelitian kadar glukosa puasa diukur untuk semua peserta.
Kelompok A (42 peserta), yang mengkonsumsi kurma dalam jumlah genap sebanyak 50 gram.
Kelompok B (42 peserta), mengkonsumsi jumlah dalam jumlah ganjil sebanyak 40 gram.
Dua jam kadar glukosa darah postprandial diukur.
Kadar glukosa darah ditentukan dan dibandingkan sebagai alat. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.
Hasilnya menunjukan, glukosa serum puasa dari peserta kelompok A dan B adalah 91,65 ± 13,61 dan 93,69 ± 8,79 mg / dl, masing-masing, dengan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok (P = 0,42327).
Selanjutnya, pengukuran Glukosa Postprandial 2 jam kelompok A dan B masing-masing adalah 99,58 ± 19,56 dan 100,33 ± 12,204; menunjukkan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok, (P = 0,83553). Semua peserta tetap dalam kisaran kadar glukosa serum normal.
Jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan antara konsumsi kurma yang ganjil dan genap dari sudut pandang glikemik pada tingkat glukosa dalam keadaan puasa dan postprandial.(Gazali Solahudin/Grid Health)
Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan JudulKenapa Makan Kurma Saat Buka Puasa Sebaiknya Ganjil? Ini Jawabannya