Find Us On Social Media :

Akibat Kejatuhan Meteor, Nasib Wanita Ini Berubah Drastis Namun Berakhir Dalam Sebuah Kegilaan

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 Mei 2019 | 17:30 WIB

 

Intisari-online.com - Pada suatu sore yang cerah di Sylacaugam Alabama tahun 1954, seorang wanita bernama Ann Hodges tertidur di sofa dengan selimut.

Kemudian, sebongkah batu berwarna hitam menembus langit-langit, dan menghantam tepat di bagian pinggulnya.

Akibatnya, Ann mengalami luka memar akibat benturan keras benda tersebut.

Berita baiknya, dia selamat dan hanya mengalami cedera pinggang, lapor National Geographic.

Baca Juga : Hari Palang Merah: Seperti Ini Karakter Seseorang Berdasarkan Golongan Darahnya

Akibat peristiwa itu, penduduk desa berkumpul untuk menyaksikan apa yang terjadi, di mana 'bola api' yang mereka lihat masuk ke dalam rumah Ann.

Ann yang waktu itu, hanya seorang wanita desa biasa tidak tahu menahu mengenai meteorit tersebut, kerumuman itu justru membuatnya bingung, dan tidak membiarkan orang-orang masuk ke rumahnya.

Kemudian, suaminya Eugene Hodges kembali pulang dari pekerjaannya, dia melihat lapisan bagian rumahnya hancur dengan kerumuman masa yang berkumpul di rumahnya.

Segera, Eugene memanggil polisi, kemudian polisi memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Ann.

Dokter yang memeriksa Ann berpikir bahwa meteorit itu memantul, dan mengenai bagian pinggul kirinya.

Meskipun cederanya terlihat merah dan menakutkan, itu tidak masalah karena dia akan segera pulih menurut laporan dokter.

Namun kejadian tersebut, telah membuat wartawan dari penjuru negeri datang untuk mewawancarainya, karena hal ini Ann kesulitan untuk beristirahat.

Pada saat yang sama anggota kepolisian, juga menghubungi ahli geologi lokal, dan menyimpulkan bahwa batu yang memecahkan atap kemungkinan adalah meteorit.

Kemudian, mereka menyerahkannya ke Angkatan Udara AS, untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

Setelah terkonfirmasi bahwa benda tersebut adalah meteorit. Angkatan Udara AS, mengirim obyek luar angkasa ini ke Smithusonian Institution.

Memungkinkan para peneliti untuk mengkajinya lebih lanjut, jika tidak ada kendala batu ini akan digunakan sebagai data penlitian di Smithusonian Institution selamanya.

Baca Juga : Bukti Tak Pernah Ada Terlambat Untuk Belajar: Pria Ini Berhasil Lulus Kuliah di Usia 64 Tahun