Find Us On Social Media :

Kisah si Psikopat Sempurna, Pembunuh Berantai yang Hanya Membunuh Penjahat Lain, Termasuk Ayahnya Sendiri

By Nieko Octavi Septiana, Kamis, 2 Mei 2019 | 13:30 WIB

Kisah Pedro Rodrigues Filho, 'Psikopat Sempurna' Pembunuh Berantai yang Hanya Membunuh Penjahat Lain

Intisari-Online.Com - Tak seperti psikopat lainnya, Pedro Rodrigues Filho hanya membunuh orang-orang jahat.

Pedro Rodrigues Filho atau dikenal sebagai Pedrinho Matador (Killer Petey) dilahirkan di Santa Rita, Brasil.

Beberapa mengatakan ia telah membunuh lebih dari 100 korban, sementara pendapat lain mengatakan ia bertanggung jawab terhadap 70 kasus pembunuhan.

Yang jelas, salah satu korban pembunuhannya adalah ayahnya sendiri.

Baca Juga : 'Ayo Teruskan Saja Penghinaan Lahir dan Batin Itu!' Tulisan Garang Ki Hajar Dewantara untuk Pemerintah Kolonial Belanda

Pedro sendiri digambarkan oleh para analis sebagai 'Psikopat Sempurna' karena ia hanya menargetkan penjahat lain atau orang-orang yang berbuat salah padanya sebagai korban.

Pedro lahir di daerah peternakan di Santa Rita do Sapucal, selatan Minas Gerais, Brazil pada 17 Juli 1954.

Kehidupan Pedro dimulai dengan 'tak baik' sejak dia datang ke dunia.

Pedro lahir dengan tengkorak yang terluka karena ketika ibunya hamil dirinya, sang ayah menendang perut ibunya saat berkelahi.

Dikisahkan keinginan membunuh dalam diri Pedro sudah ada saat ia masih kecil, tepatnya pada usia 13 tahun.

Saat itu ia bertengkar dengan sepupunya dan mendorong pemuda itu ke mesin tebu, hal itu hampir membuat sepupunya tewas.

Pembunuhan pertama Pedro dilakukan ketika ia baru berusia 14 tahun.

Korban pertamanya adalah wakil walikota Santa Rita.

Pedro menembaknya di depan balai kota dengan senapan karena telah memecat ayahnya yang bekerja sebagai penjaga sekolah.

Baca Juga : Ternyata Orang yang Suka Mandi Lama Cenderung Tak Bahagia

 

Ayah Pedro dipecat karena dituduh mencuri makan siang di sekolah, dan pembunuhan kedua Pedro dilakukan tak lama setelah ia menembak wakil walikota.

Dia membunuh penjaga sekolah lain yang merupakan pencuri makan yang sebenarnya.

Pedro melarikan diri ke daerah Mogi das Cruzes di Sao Paulo, Brasil. 

Sesampai di sana, Pedro membunuh seorang pengedar narkoba dan beberapa oknum perdagangan manusia. 

Di sana pula ia bertemu Maria Aparecida Olympia dan jatuh cinta hingga keduanya hidup bersama hingga suatu ketika Olympia dibunuh anggota geng.

Kematian Olympia mendorong terjadinya kejahatan Pedro Rodrigues berikutnya. 

Dia melacak beberapa orang yang terkait dengan pembunuhan Olympia, menyiksa dan membunuh mereka dalam misinya untuk menemukan anggota geng yang mengambil nyawa Olympia.

Pembunuhan terkenal berikutnya yang dilakukan Pedro juga merupakan pembalasan. 

Kali ini targetnya adalah ayahnya sendiri.

Ayah Pedro telah membunuh sang ibu dengan 21 pukulan menggunakan parang.

Melakukan pembunuhan, ayah Pedro kemudian ditahan di penjara setempat. Penjara itulah yang akan menjadi lokasi aksi balas dendam Pedro.

Pedro mengunjungi ayahnya di penjara. Di sana ia menusuk ayahnya 22 kali hingga tewas.

Tak hanya itu, ia melakukan balas dendam atas kematian ibunya dengan cara yang kejam.

Pedro memotong hati ayahnya kemudian mengunyahnya.

Pedro Rodrigues Filho akhirnya ditangkap pada 24 Mei 1973.

Ketika ditangkap, dia ditempatkan di mobil polisi bersama dua penjahat lainnya, termasuk seorang pemerkosa.

Ketika polisi membuka pintu mobil, mereka menemukan bahwa Pedro telah membunuh si pemerkosa.

Baca Juga : Ngeri, Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging, Ada Benjolan Kehitaman di Tangan dan Kaki Pria Ini

 

Dikurung dalam penjara justru menjadi awal dari babak baru bagi dirinya.

Dijebloskan ke penjara, berarti ia dikelilingi oleh para narapidana. Merekalah yang akan menjadi korban Pedro selanjutnya.

Pedro Rodrigues Filho membunuh setidaknya 47 dari sesama narapidana.

 

Dilaporkan bahwa terpidana yang dibunuh Pedro saat dipenjara adalah orang-orang yang menurutnya pantas mendapat pembalasan.

Saat diwawancarai, ia mengatakan bahwa dia mendapat sensasi dan kegembiraan karena membunuh penjahat lain.

Dia juga mengatakan bahwa metode pembunuhan favoritnya adalah dengan menusuk atau menoreh dengan pisau.

Meskipun Pedro Rodrigues Filho pada awalnya dijatuhi hukuman 128 tahun penjara, kejahatan yang dilakukannya saat ia berada di penjara menaikkan hukumannya menjadi 400 tahun.

Namun menurut hukum Brasil, hukuman penjara maksimum adalah 30 tahun.

Dia mendapat 4 tahun tambahan hukuman kurung atas pembunuhan yang ia lakukan di penjara. Jadi, ia dipenjara selama 34 tahun.

Usai menjalani masa hukuman, Pedro Rodrigues Filho si Psikopat Sempurna dibebaskan pada 2007.

Baca Juga : Kisah Kaisar Jepang dari Perang Dunia II Hingga Menyebut Dirinya Makhluk Fana