Penulis
Siapa sangka, salah satu bagian tubuh yang sangat jarang diperhatikan ini ternyata memiliki banyak fungsi untuk melindungi tubuh.
Hidung manusia dan bagian-bagiannya rupanya berperan penting.
Dan perannya tidak sekecil bentuknya.
“Banyak orang yang takut operasi amandel dengan anggapan bahwa letak proteksi pertahanan tubuh ada di situ,” tutur dr. S. Hendradewi, SpTHT (K) dari RS Dr. Moewardi Surakarta.
Padahal, kata Hendradewi, organ pertama yang bertugas dalam proteksi pertahanan tubuh sebenarnya hidung.
Baca Juga : Ini 7 Tanda Masalah Kesehatan yang Diungkap Hidung Anda, Termasuk Cium Bau Aneh Pertanda Stroke!
Sayangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan indera penciuman ini masih minim.
Kebanyakan orang masih lebih peduli terhadap bentuk hidung yang mancung atau pesek, bukan hidung sehat atau tidak.
Alangkah baiknya jika kita mulai lebih memperhatikan organ mungil ini dengan serius.
Bukan saja dalam hal estetika, namun juga merawatnya demi tujuan kesehatan.
Faktanya, keberadaan hidung memiliki fungsi yang krusial dalam tubuh.
Baca Juga : (Foto) Apatani, Suku yang Gemar 'Menyumbat' Hidungnya Agar Terlihat 'Jelek'
Sebelum kita membahas jauh soal fungsi proteksinya, tentu tidak boleh melupakan fungsi penciuman hidung.
Dari hidung, kita bisa mencium segala aroma seperti wewangian maupun bau busuk.
Misalnya ketika mencium aroma makanan, kita turut bisa “merasakan” makanan tersebut.
Pengecap Rasa
Jangan salah, hidung juga dapat mengecap rasa.
Baca Juga : Seandainya Hidung Cleopatra Lebih Mancung, Jalannya Sejarah Mungkin Berbeda
Pada makanan-makanan dengan aroma tertentu, kita sebetulnya mengecap “rasanya” melalui hidung.
Ketika makan, kita tidak hanya merasakan makanan melalui lidah, tetapi juga hidung.
Bisa dibuktikan ketika kita mengalami flu, makan pun terasa tidak enak bukan?
Kondisi itu disebabkan aroma yang dicium hidung merangsang indera pengecap melalui anak tekak.
Itu sebabnya rasa di lidah terasa lebih kuat.
Baca Juga : Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang Lewat Bentuk Hidung, Akurat Lho!
Ketika kita flu, menurut buku 101 Keganjilan Sains, hidung tersumbat sehingga sel-sel yang berfungsi untuk mencium bau dipenuhi lendir.
Kondisi inilah yang membuat hidung tidak dapat mencium dengan baik.
“Pasien saya banyak yang stres akibat gangguan fungsi penciuman,” ungkap dokter yang akrab disapa Dewi ini.
Bayangkan saja jika fungsi penciuman hidung tidak aktif, duh celaka!
Salah satu penyebab hilangnya penciuman alias anosmia, menurut pengalaman Dewi, adalah pasien-pasien yang mengikuti terapi nonmedis yang belum tentu cocok bagi tubuh.
Baca Juga : Penelitian Menemukan Hubungan Antara Obesitas dan Indera Penciuman
Nahasnya, orang yang kehilangan fungsi penciuman itu belum tentu bisa dipulihkan sepenuhnya.
Itulah sebabnya Dewi mewanti agar tidak sembarangan dalam memperlakukan hidung.
Lebih praktisnya lagi, jika hidung terganggu, katakanlah ketika kita mengalami batuk pilek, tentu sangat mengganggu aktivitas.
Produktivitas bisa menurun ketika hidung bermasalah. So, jangan pernah sepelekan hidung.
Baca Juga : Awas, Mereka yang Indra Penciumannya Bermasalah Berisiko Meninggal Lebih Cepat
“AC” Tubuh
Berdasarkan anatominya, hidung juga memiliki fungsi-fungsi yang mungkin jarang kita dengar.
Misalnya, fungsi hidung sebagai refleks nasal.
Pernah Anda bersin ketika mencium aroma menyengat?
Itu terjadi karena adanya refleks nasal pada hidung.
“Hidung juga memiliki air conditioner, bukan AC ya, tetapi pengatur udara yang berfungsi melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk ke dalam tubuh,” ujar Dewi lagi.
Baca Juga : Miliki Indra Penciuman Tajam Dapat Tingkatkan Hubungan Seksual, Kok Bisa?
Fungsi ini berkaitan dengan penyesuaian suhu udara yang harus masuk ke dalam paru-paru.
Jika udara sedang dingin atau panas, AC hidung akan mengaturnya sesuai kebutuhan paru-paru.
Adanya orang yang mengalami alergi dingin atau panas juga bisa dipicu oleh gangguan pada bagian ini.
Ketika kita berbicara juga begitu, fungsi hidung juga berkaitan dengan resonansi suara.
Pelafalan dan suara pada huruf F dan Ng sangat dipengaruhi hidung.
Baca Juga : Tips Tetap Tidur Nyenyak Saat Hidung Tersumbat
Itulah sebabnya ketika hidung tersumbat, suara bisa berubah menjadi bindeng.
Faktanya, apapun penyakitnya infeksi terbesar yang mungkin terjadi dalam tubuh itu berasal dari paparan udara.
Dari mana masuknya udara ke dalam tubuh? Tentu dari saluran pernapasan.
Dalam proses pernapasan, hidung yang pertama sekali mendukung persiapan udara yang akan masuk ke dalam paru-paru.
Ia yang akan menyaring dan menjaga agar zat-zat berbahaya tidak diteruskan masuk ke dalam paru-paru.
Baca Juga : Cabut Bulu Hidung Memang ‘Asyik’, Tapi Ternyata Dampaknya Sangat Berbahaya
Fungsi penyaring udara ini berada pada bagian bulu-bulu halus pada hidung yang disebut silia.
Ini bukanlah bulu biasa, ia bertugas untuk menghasilkan protein dan vitamin yang diperlukan hidung untuk menyaring udara yang mengandung partikel jelek yang tidak bagus untuk tubuh.
Dengan alasan ini juga mengapa para dokter mengimbau agar kebiasaan mencabut bulu hidung dihentikan.
Apalagi jika mencabutnya dengan alat yang tidak steril. Sangatlah berbahaya.
Kebersihan hidung yang tidak terjaga, bisa menimbulkan kerusakan pada silia.
Baca Juga : 5 Cara Percepat Penyembuhan Sinusitis, Penyakit yang Serang Vanessa Angel
“Bagian struktur hidung lain yang harus dijaga adalah rongga-rongga sinus,” kata Dewi lagi.
Kepala manusia terdiri atas ruang-ruang yang digunakan tubuh sebagai penjaga keseimbangan.
Salah satunya, rongga hidung yang disebut dengan sinus.
Apabila rongga-rongga sinus ini mengalami infeksi akibat bakteri, zat, atau partikel tidak baik, maka terjadilah sinusitis (rinosinusitis).
(Tika Anggreni Purba)
Artikel ini telah terbit di Majalah Intisari dengan judul “Hidung Bukan Cuma Soal Pesek atau Mancung”