Find Us On Social Media :

Misteri Kematian RA Kartini, Benarkah Diracun Dokter Belanda?

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 21 April 2019 | 14:09 WIB

Misteri kematian RA Kartini, benarkah karena diracun?

Intisari-online.com - Sejarah mencatat Raden Ajeng Kartini meninggal karena preeklampsia.

Sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.

Kartini meninggal usai melahirkan anak pertamanya yang bernama Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.

Menurut data, Kartini meninggal pada 17 September 1904, empat hari setelah kelahiran anak pertamanya pada 13 September 1904.

Baca Juga : Kisah Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Semata Wayang Kartini yang Jadi ‘Orang yang Diharapkan’ Kaum Komunis

Kartini mati muda, meninggal di usia 25 tahun.

Meski begitu, tak semua sejarawan sependapat. Bahkan semacam teori konspirasi yang menyebut, sesungguhnya Kartini meninggal karena diracun.

Salah satu faktor yang memperkuat dugaan tersebut adalah kondisi Kartini nan segar bugar pada saat 30 menit sebelum meninggal.

Menurut suami Kartini sekaligus Bupati Rembang Djojoadiningrat, setengah jam sebelum meninggal istrinya masih sehat bugar dan hanya mengeluh perutnya tegang.

Baca Juga : Bukan Guru Apalagi Dokter, Inilah Cita-cita dari Seorang Kartini Kecil