Intisari-Online.com - Tenarnya nama Raden Adjeng Kartini tidak menjadikan putranya, Soesalit Djojoadhiningrat ikut dielu-elukan masyarakat Tanah Air.
Soesalit seolah 'terlupakan', padahal sumbangsihnya terhadap Indonesia harusnya diganjar beribu-ribu pujian.
Sejak kecil, Soesalit harus merasakan kepiluan ditinggal pergi ibu untuk selamanya.
Hanya berselang empat hari sejak Soesalit Djojoadhiningrat lahir ke dunia, Kartini menghembuskan napas terakhir.
Baca juga: Kisah Viral Penjual Es Kepal Milo Pinggir Jalan, Omzet Sehari 5 Juta
Kartini melahirkan anak pertamanya pada 13 Septemer 1904.
Saat itu, ayah Soesalit adalah Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Ario Djojoadiningrat.
Ketika Soesalit berusia delapan tahun, Ario Djojodiningrat menyusul sang istri ke hadapan Sang Pencipta.
Soesalit yang sudah tak punya ibu dan ayah di usia muda itu kemudian diurus oleh kakak tiri tertuanya Abdulkarnen Djojoadiningrat. Mulai dari urusan sekolah hingga pekerjaan.
Baca juga: Inilah Partai Peserta Pemilu 2019 dengan Uang Terbanyak Menurut Hasil Survei
Abdulkarnen nantinya memangku jabatan sebagai Bupati Rembang menggantikan ayahnya.
Soesalit Djojoadhiningrat bersekolah di Europe Lager School (ELS), sekolah elit untuk anak Eropa dan pembesar pribumi.
Kartini pun dulu bersekolah di tempat tersebut sebelum akhirnya 'ditarik pulang' untuk dipingit.
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR