Find Us On Social Media :

Mampu Sebabkan 'Kiamat', Ini 4 Senjata Kuat Paling Mematikan dan Merusak di Dunia

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 20 April 2019 | 20:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai senjata-senjata paling kuat di dunia?

Mengenai senjata-senjata yang penggunaannya dapat menyebabkan kerusakan fatal?

Mungkin yang paling terkenal adalah ulah bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyerah pada Perang Dunia II.

Namun ternyata bom atom belum ada apa-apanya dibanding dengan 4 senjata berikut:

Baca Juga : Caleg Gagal 'Curhat' Setelah Shalat Jumat, Warga Kompak Keluar Masjid Lalu Kembalikan Karpet dari Caleg

1. Bom Hidrogen

 

Dalam sejarah telah diketahui bahwa kekuatan bom atom mampu meratakan Hiroshima dan Nagasaki.

Meski menewaskan lebih dari 200.000 orang, bom atom masih kalah dengan bom hidrogen.

Baca Juga : Gadis 11 Tahun Meregang Nyawa Setelah Sikat Gigi, Peringatan untuk Orang Tua!

Bom hidrogen diketahui berkekuatan 1.000 kali lebih kuat dari bom atom.

Sementara bom atom menggunakan fisi nuklir atau pembelahan atom, bom hidrogen menggunakan fusi.

Bahan radioaktif yang sama, uranium atau plutonium, digunakan untuk fusi di mana inti atom disatukan untuk menciptakan energi ledakan yang luar biasa.

Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan Cina sudah memiliki kemampuan bom hidrogen.

Baca Juga : Kisah Tragis Hypatia, Wanita Pertama dalam Sejarah yang Dibunuh karena Lakukan Penelitian Ilmiah

Setelah uji bom hidrogen AS mengungkapkan seberapa mematikannya itu, Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir diperkenalkan pada tahun 1970 dan ditandatangani oleh 189 negara.

2. Senjata Biologis

 

Senjata biologis, atau perang kuman, melibatkan racun atau agen infeksi yang digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh.

Baca Juga : Menurut Kajian Australia, Pemilu di Indonesia adalah Pemilihan Paling Rumit dan Paling Menakjubkan di Dunia

Potensi kerusakannya sangat besar, bahkan lebih besar dari bom hidrogen.

Direkayasa dengan benar, patogen dapat menyebar dengan cepat ke populasi target, sementara agresor dapat membuat vaksin untuk memberikan kekebalan pada populasi mereka sendiri.

Selama Perang Dunia Kedua, Sekutu membangun fasilitas untuk memproduksi antraks secara massal, tetapi tidak pernah digunakan.

Gejala-gejala dari antraks termasuk lecet dan luka yang gatal jika masuk melalui kulit, demam dan bengkak, jika ia tertelan.

Baca Juga : Tak Ingin Bebani Keuangan Negara, Malaysia Ingin Beli Peralatan Militer dengan Cara Barter

Jika terhirup, itu akan menyebabkan korban batuk darah.

Senjata biologis dilarang oleh PBB pada tahun 1972 dan tidak pernah digunakan dalam perang modern.

3. Senjata Kimia Penyebab Efek Psikologis dan Fisik

Senjata kimia menimbulkan lebih sedikit kematian daripada bom nuklir atau hidrogen, tapi dapat menyebabkan efek psikologis dan fisik yang parah.

Baca Juga : Sedang Dirawat di Panti Rehabilitasi, Caleg Stres Masih Saja Suka Umbar Janji Seolah Dirinya Sedang Kampanye

Senjata kimia dikerahkan selama Perang Dunia Pertama.

Kematian akibat klorin, mustard, dan gas fosgen selama konflik diyakini berjumlah sekitar 100.000.

4. Radioaktif

 

Baca Juga : Dikenal Buas, Gorila-gorila Liar Justru Mau Berpose Demi 'Selfie' dengan Orang-orang Luar Biasa Ini, Lucu!

Radioaktif dibuat dengan mencampur bahan radioaktif dengan bahan peledak standar untuk membuatnya menyebar.

Sinar gamma dari sumber radioaktif menembus kulit manusia dan menyebabkan kerusakan sel.

Baca Juga : Berasal dari 12 Putra Yakub, ke Mana Perginya 10 Suku Israel yang Hilang?