Advertorial

Sedang Berwisata, Turis Ini Malah Diculik Kelompok Geng Bersenjata yang Meminta Tebusan Rp7 Miliar

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Kelompok ini meminta uang tebusan senilai 500.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp7 milliar sebagai tebusan untuk dibebaskan.
Kelompok ini meminta uang tebusan senilai 500.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp7 milliar sebagai tebusan untuk dibebaskan.

Intisari-online.com - Seorang turis mengalami nasib sial ketika dia sedang berlibur di Uganda.

Menurut Daily Mirror pada Rabu (3/4/2019), turis bernama Kimberley Sue Endecott (34) diculik bersama dengan pemandu wisata lokal, oleh sekelompok pria bersenjata.

Pria asal Amerika ini diculik dan ditahan oleh kelompok bersenjata tersebut di Taman Nasional Ratu Elizabeth.

Kendaraannya disergap oleh empat orang pria bersenjara yang dikatakan berasal dari Kongo.

Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik

Kelompok ini meminta uang tebusan senilai 500.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp7 milliar sebagai tebusan untuk dibebaskan.

Kedutaan Amerika dan pemerintah Uganda bekerja sama untuk menyelamatkan turis tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan olehdewan pariwisata Uganda mengatakan bahwa pada jam 17.00 dan 19.00 empat pria bersenjata menyergap.

Pernyataan itu mengatakan, "Para penjahat itu menempatkan penghuninya di bawah todongan senjata dan menculik dua dari mereka, seorang pengemudi Uganda dan seorang warga negara Amerika."

Baca Juga : Terlalu Lama Menatap Layar Ponsel, Remaja Ini Nyaris Kehilangan Nyawa dan Penglihatannya

"Penculikan itu terjadi di dekat Gerbang Katoke di Taman Nasional Ratu Elizabeth," katanya.

"Penghuni van lainnya yang tertinggal berhasil menghubungi beberapa orang: yang datang untuk menyelamatkan mereka," lanjutnya.

"Semua agen keamanan seperti Kepolisian Uganda dan Pasukan Kependudukan Uganda termasuk sipir dari Otoritas Margasatwa Uganda telah bergabung dalam perburuan penjahat ini dengan tujuan utama mengamankan sandera," tambahnya.

"Kehidupan orang-orang yang diculik adalah prioritas utama selama proses ini.Kami memohon ketenangan karena kami menemukan solusi untuk masalah ini," katanya lagi.

Baca Juga : Melalui Sinar X-Ray Makan Terakhir Ular Piton Inilah yang Membuatnya Tidak Berdaya Hingga Mati

Informasi lebih lanjut akan dibagikan kepada publik pada saat datang," tutup keterangan itu.

Penculikan ini terjadi setelah dua orang Inggris disandera di negara tetangga Kongo.

Sama dengan kisah Kimberley, penculik juga meminta tebusan sebagai ganti pembebasan.

Sampai saat ini, petugas sedang melakukan penyelidikan terkait tindakan penculikan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.

Baca Juga : Rontokkan Karang Gigi Cukup Dengan Bahan Alami Ini, Cepat dan Mudah!

Artikel Terkait