Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Hypatia, Wanita Pertama dalam Sejarah yang Dibunuh karena Lakukan Penelitian Ilmiah

By Ade S, Sabtu, 20 April 2019 | 16:00 WIB

 

Sayang sekali, hanya sedikit dari tulisan-tulisan tersebut yang masih ada; karya-karya Hypatia habis dimusnahkan oleh orang-orang yang iri dengan kecermelangannya.

Hypatia juga seorang pengajar yang penuh pengabdian.

Ia membuka kelas-kelas untuk satu kelompok murid pemula; ajaran Neoplatonisme—cara pikir Hypatia sangat dipengaruhi oleh Plato dan Plotinus—yang dianutnya membangkitkan kembali pelajaran geometri. 

Dari beberapa literatur disebutkan, banyak orang memohon-mohon untuk bisa hadir di kelas-kelas yang diselenggarakan oleh Hypatia.

Tentu saja ini membuat iri banyak pihak, tak terkecuali para biarawan-biarawan fanatik.

Ketika musim panas 415, segerombolan massa yang terdiri dari para biarawan fanatik, dipimpin seseorang bernama Petrus murid Sirilius, uskup Alexandria yang disegani, menangkap Hypatia saat memberi kuliah. 

Ia dituduh sebagai penyihir. Hypatia sempat melawan dan berteriak, tapi tak seorang pun berani menolongnya.

Para biarawan tersebut menyeretnya ke gereja Cessario dan memukulinya dengan genteng.

Baca Juga : Kathrine Switzer, Wanita Pertama yang Ikut Dalam Maraton dan Masih Suka Mengikutinya Meski Sudah Berumur 71 Tahun