Find Us On Social Media :

3 Mitos Populer Tentang Uni Soviet di Afghanistan, Salah Satunya Dijuluki Tentara Kejam

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 15 April 2019 | 21:00 WIB

3 Mitos Populer tentang Soviet di Afghanistan

Kesalahpahaman lain adalah bahwa langkah Washington untuk memasok mujahidin dengan rudal Stinger memberi tip pada skala yang mendukung pasukan anti-Soviet.

Angkatan Udara Soviet memang menderita, tetapi tidak ada bukti kuat yang membuktikan peluncur rudal adalah faktor penentu dalam hasil perang.

Boris Gromov, kepala SovietAngkatan Darat ke-40 yang dikirim ke Afghanistan pada tahun 1979, berpendapat bahwa konflik tidak seharusnya hanya dicap sebagai kemenangan atau kekalahan, namun jauh lebih kompleks.

Dia mengatakan Soviet menargetkan partisan dan bahwa tidak ada "kemenangan" yang diharapkan.

2. Tentara kejam

Dikatakan bahwa Uni Soviet bisa mendapatkan pijakan di Afghanistan karena "tentara yang kejam."

Menurut Gromov, cerita tentang pasukan Soviet yang tanpa ampun diduga dijajakan oleh para pendukung mujahidin dalam upaya untuk meningkatkan legitimasi politik para pejuang gerilyawan.

Jenderal Soviet mengklaim bahwa Uni Soviet meluncurkan beberapa program sipil, ekonomi, dan politik yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan Afghanistan.

Mantan Diplomat Inggris dan penulis Afgantsy (2011) Rodric Braithwaite mengakui bahwa ia terkejut mengetahui tentang hubungan Soviet dengan penduduk Afghanistan.

“Tentara berhubungan dekat dengan penduduk setempat: petani, pedagang, mullah."

Baca Juga : Rencana Gila AS, yang Hendak Menguyur Venezuela dengan Uang Rp141 Triliun, Tapi Ini Syaratnya