Find Us On Social Media :

Viral Bungkus Mie Instan Sulit Terurai, Ternyata Mie Instan Juga Sulit Terurai di Lambung

By Afif Khoirul M, Selasa, 9 April 2019 | 14:30 WIB

Bungkus Indomie berusia 19 tahun

Hasilnya, pil pintar yang masuk ke dalam tubuh manusia ini berhasil menangkap rekaman perut saat memproses mi instan.

Dalam rekaman tersebut, terlihat perut berjuang keras untuk menggilingnya. Dalam 20 menit setelah dikonsumsi, mi instan yang masuk ke dalam perut belum berhasil dicerna.

Bahkan mi instan tersebut masih terlihat segar seperti keadaan matang sebelum dikonsumsi.

Para peneliti menemukan, mi instan mengandung aditif dan pengawet buatan berbahaya.

Di antara zat kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya adalah butylhydroquinone, atau dikenal sebagai TBHQ.

Aditif ini berguna untuk memperpanjang masa penyimpanan produk, yang ternyata juga ditemukan dalam kosmetik, pestisida dan berbagai jenis vernis kayu.

Efek samping paling mengerikan dari TBHQ adalah merusak proses dalam sistem pencernaan.

Artinya, zat kimia ini bisa tinggal di dalam tubuh dalam waktu lama.

Tidak seperti makanan lain yang dapat dicerna dalam 6-8 jam setelah dimakan, mi instan butuh waktu berhari-hari untuk dicerna dalam tubuh.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak sering mengonsumsi mi instan yang tidak sehat ini.

Beberapa penelitian merekomendasikan untuk mengonsumsi mi intan sekali dalam seminggu saja, demi kelancaran sistem pencernaan. (Nikita Yulia Ferdiaz/Grid Health)

Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan judul Tak Hanya Bungkusnya yang Sulit Terurai, Mi Instan juga Sulit Dicerna oleh Lambung