Penulis
Intisari-online.com - Ketika seorang anak mengalami sakit sebagian besar orang tua pasti khawatir.
Karena penyakit pada dasarnya membuat tubuh menjadi lemah, dan tentu menciptakan indikasi yang membahayakan tubuh penderita.
Salah satu penyakit sederhana yang sering dialami oleh anak-anak adalah demam.
Bagi sebagian orangtua pasti menganggap demam adalah hal yang harus dilawan.
Baca Juga : Jangan Sepelekan, Demam Anda Mungkin Pertanda dari 7 Penyakit Serius Ini
Bahkan demam merupakan penyakit yang sering mengganggu anak ini harus disingkirkan jauh-jauh dari anak.
Namun ternyata asumsi ini adalah sebuah kesalahan.
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh akibat dari naiknya set point yang ditetapkan oleh hipotalamus atau bagian dari otak yang berfungsi mengatur suhu.
Kenaikan suhu tubuh 1 °C atau lebih dari rata-rata suhu tubuh normal sekitar 37 °C sudah disebut demam.
Penyebab demam ada 2 kemungkinan, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus, dan non-infeksi yaitu reaski transfusi, penyakit autoimun, pengonsumsian obat, pendarahan, atau kerusakan jaringan.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ternyata demam itu memiliki manfaat bagi tubuh, di antaranya:
1. Melawan infeksi dalam tubuh.
2. Menghambat pertumbuhan bakteri dan virus.
3. Mengingkatkan sel-sel darah putih.
4. Meningkatkan reaksi peradangan untuk melawan infeksi.
5. Membantu pulih lebih cepat.
6. Melindungi tubuh.
7. Tidak menyebabkan bahaya jika tidak lebih dari 40 °C.
Baca Juga : Kisah Mansa Musa, Orang Terkaya Dunia Saat Mendapatkan Kekayaannya dan Kehilangan Hartanya
Artinya jika suhu tubuh dibawah 40 °C sudah termasuk demam, namun tetap aman karena demam ini dapat sembuh setelah 72 jam.
Jika demam sudah melewati angka 40 °C dan sudah berlangsung selama lebih dari 72 jam, ini yang membahayakan dan perlu penanganan khusus.
Namun menurut dr Yulianto S.K, SpA(K) saat ditemui Gridhealth.id dalam acara Pesat Jakarta 2019 pada Minggu (7/4/2019), demam itu tidak dapat merusak otak.
"Harusnya kalau hal itu terjadi, banyak orang yang mengalami keterbelakangan mental akibat demam tinggi," ujarnya.
Baca Juga : Hari Kesehatan Sedunia, Saatnya Untuk Menjalani Hidup Sehat
Bahkan dr Anto, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa demam pada anak itu bukan lawan tetapi kawan.
"Jadi bagi orangtua, tidak perlu panik jika anak mengalami demam. Cukup berikan cairan agar anak selalu terhidrasi dengan baik, dan jika perlu berikan obat penurun demam (paracetamol)," pungkasnya.
Menjaga anak tetap terhidrasi dengan pemberian air minum yang cukup banyak atau ASI jika anak masih menyusu merupakan langkah yang tepat meredakan demam. (Nikita Yulia Ferdiaz/GridHealth)
Artikel ini pernah tayang di GridHealth dengan judul Jangan Panik! Demam pada Anak Itu Kawan dan Tak Berbahaya, Benarkah?