Find Us On Social Media :

Pandji Sebut Kucing Binatang Gembel: Sejak Kapan Kucing Bersahabat dengan Manusia?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 6 April 2019 | 20:00 WIB

 

Intisari-Online.com - Dalam rangkaian "World Tour"-nya, Pandji Pragiwaksono kali ini nampaknya telah memantik amarah dari beberapa pihak.

Komika itu menjadi sorotan dan juga mendapatkan kecaman dari organisasi pecinta hewan.

Dalam aksi panggungnya, Pandji menyatakan bahwa dia sangat membenci hewan gembel dan mengemis.

Salah satu hewan yang dimaksud oleh Panji adalah kucing, karena sering "mengemis" meminta makanan pada manusia.

Baca Juga : 5 Tahun Ayamnya Tak Bertelur, Wanita Ini Malah Temukan Harta Senilai Rp4 Miliar saat Sembelih Ayam Tersebut

Owner salah satu organisasi pelindung hewan, Donny Herdaru menyayangkan kalimat Pandji Pragiwaksono di panggung saat itu.

"Materi stand up yang dikemukakan oleh Panji sangat bertolak belakang dengan semangat memperbaiki kesejahteraan satwa," kata Donny Herdaru, kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Sabtu (6/4/2019).

Sejak Kapan Kucing Bersahabat dengan Manusia?

Terlepas dari pernyataan Pandji Pragiwaksono yang dirasa kurang berkenan itu, tahukah Anda sejak kapan domestikasi kucing terjadi?

Baca Juga : Dalam Hidup Perkawinan, Jangan Pernah Ucapkan 7 Kalimat Ini, Agar Tak Menyakiti Pasangan

Tidak seperti sekarang, ribuan tahun yang lalu, kucing liar pertama kali mulai tinggal di pinggiran kamp manusia untuk memakan tikus.

Sebuah studi yang dilansir dari Live Science, telah ungkap perubahan genetik yang membuat kucing mulai bersahabat dengan manusia.

Banyak perubahan telah mengubah motivasi kucing untuk mencari makan dan telah mengubah ketakutan mereka terhadap situasi baru.

Misteri domestik

Baca Juga : Sering Meletakkan Ponsel di Sebelah Anda Ketika Tidur Ternyata Bisa Picu 6 Bahaya Kesehatan Ini Lho, Hati-hati!

 

Beberapa penelitian menunjukkan kucing pertama kali dijinakkan sekitar 9.000 tahun yang lalu di Timur Dekat.

Sementara yang lain melacak domestikasi kucing telah terjadi di China sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Kucing besar, kucing kecil

Baca Juga : Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya

Pada 2007, para ilmuwan merangkai genom kucing Abyssinian bernama Cinnamon.

Tetapi analisis itu tidak lengkap, sehingga para ilmuwan tidak bisa mengatakan banyak tentang gen yang menopang domestikasi.

Wesley Warren, ahli genetika di Genome Institute di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, rekan-rekannya melakukan urutan kedua dari genom Cinnamon.

Urutan itu dilakukan bersama dengan genom dari beberapa kucing domestik dan dua spesies kucing liar, dan membandingkannya dengan genom untuk harimau, anjing dan banyak binatang lainnya.

Baca Juga : Sedikit Orang Tahu, Ternyata Beginilah Cara Benar Makan Mi Instan, Dijamin Bikin Lebih Nikmat!

Pada kucing domestik, gen yang terkait dengan motivasi dan ketakutan telah menghadapi tekanan evolusi yang kuat atas sejarah, membuat kucing menjadi tidak terlalu pemalu.

 

Dibandingkan dengan anjing, kucing peliharaan dan sepupu liar mereka, seperti harimau, memiliki beberapa salinan gen untuk reseptor untuk mendeteksi feromon, atau hormon seks.

Ini bisa membantu makhluk soliter menemukan pasangan, kata Warren.

Baca Juga : Suku Lingon, 'Bule' Asli Indonesia dengan Mata Biru yang Keberadaannya Misterius

Temuan ini membantu menopang beberapa perubahan biologis yang terkait dengan domestikasi pada kucing.

Genom modern menunjukkan perubahan utama pada kucing terjadi pada tingkah lakunya.

Kucing-kucing menjadi lebih bersahabat dan menikmati hidupnya bersama manusia hingga sekarang.

Baca Juga : Panji Sebut Kucing Binatang Gembel: Ini 4 Manfaat Memelihara Kucing, Bikin Hidup Lebih Sehat dan Bahagia