Find Us On Social Media :

Bos NASA: Uji Coba Rudal Anti-Satelit India Sangat Mengerikan, Bahayakan ISS dan Atronot

By Ade S, Rabu, 3 April 2019 | 19:30 WIB

Simulasi serpihan puing-puing uji coba rudal anti-satelit yang dilakukan India

Intisari-Online.com - Bagi warga India, uji coba rudal anti-satelit yang dilakukan oleh negaranya beberapa waktu lalu menjadi semacam kebanggaan.

Namun, tidak demikian dengan beberapa pihak di luar India yang justru memberikan kecaman.

Salah satu pihak yang memberikan kecaman keras atas uji coba tersebut adalah Badan Antariksa AS (NASA), seperti yang disampaikan oleh pimpinannya Jim Bridenstine.

Sebab, menurut administrator NASA itu, uji coba yang dilakukan India menciptakan setidaknya 400 keping puing orbital.

Baca Juga : Awalnya Hanya Suka Game Online, Ternyata Bocah 15 Tahun Asal Tangerang Ini Berhasil Bobol Situs NASA

Hal ini menjadi masalah besar karena menempatkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan para astronot dalam bahaya.

Bridenstine menyebut, hanya 60 keping puing cukup besar yang dapat di lacak. Kabar buruknya, 24 di antaranya berada di atas apogee atau titik terjauh dari Bumi.

"Itu adalah hal yang mengerikan, mengerikan untuk menciptakan sebuah peristiwa yang mengirimkan puing-puing di sebuah apogee yang melampaui ISS," ujar Bridenstine dikutip dari CNN, Selasa (02/04/2019).

"Kegiatan semacam itu tidak kompatibel dengan masa depan pesawat ruang angkasa manusia," imbuhnya.

Baca Juga : 21 Sekolah Kedinasan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru pada April, Ada 9.176 Kuota

Melansir dari Business Insider, Selasa (02/04/2019), Bridenstine juga mengatakan bahwa risiko tabrakan ISS dengan puing-puing itu telah meningkat 44 persen dalam 10 hari akibar dari rudal India.

"Itu tidak bisa diterima dan NASA harus sangat jelas tentang apa dampaknya bagi kita," tegasnya.

Sebagai informasi, ISS mengorbit di sekitar Bumi dengan kecepatan luar biasa. Artinya, kepingan sampah terkecil pun bisa menyebabkan kerusakan serius.

Apalagi saat ini di dalam ISS terdapat enam awak astronot.

"Tidak dapat diterima bagi kami untuk mengizinkan orang membuat bidang puing orbital yang membahayakan orang-orang kami," tutur Bridenstine.

Beruntung keenam astronot di ISS aman untuk saat ini. Meski begitu, reaksi NASA bukanlah hal yang berlebihan.

Kepala Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India, G Satheesh Reddy, menyebut pihaknya telah memikirkan risiko tersebut.

Untuk itu, menurut Reddy, satelit militer yang ditembak dalam uji coba 27 Maret lalu berada di ketinggian rendah untuk mengurangi risiko puing-puing.

Baca Juga : NASA Akan Bayar Rp263 Juta untuk Orang yang Mau 'Bermalas-malasan' di Tempat Tidur, Tertarik?

"Tes itu dilakukan di atmosfer yang lebih rendah untuk memastikan tidak ada puing-puing angkasa," tulis Kementerian Luar Negeri India dalam keterangan persnya seperti yang diwartakan Science Alert, Rabu (03/04/2019).

"Apa pun puing yang dihasilkan akan membusuk dan jatuh kembali ke bumi dalam beberapa minggu," sambung keterangan pers itu.

Namun, meski misi itu dilakukan di orbit rendah, menurut NASA itu masih membahayakan keselamatan ISS dan para astronot.

NASA sendiri memiliki prosedur darurat ketika sepotong puing tak dapat dielakkan menabrak ISS. Jika itu terjadi, para astronot di atas kapal harus berlindung di "sekoci" yang akan membawa mereka kembali ke Bumi.

Itu merupakan skenario akhir dan tidak ingin dihadapi oleh astronot mana pun. Tapi, makin banyak puing yang mengorbit di planet kita, maka semakin tinggi kemungkinan hal tersebut terjadi.

 

(Resa Eka Ayu Sartika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala NASA: Rudal Anti-Satelit India Bahayakan ISS dan Atronot".

Baca Juga : (Video) NASA Rilis Begini Detik-detik Jatuhnya Meteor yang 10 Kali Bom Hiroshima