Find Us On Social Media :

Temui Kubilai Khan: Prajurit Mongol, Penunggang Kuda, Pemburu, dan Kaisar yang Kuat

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 26 Maret 2019 | 16:30 WIB

Selain itu, Kubilai dikatakan telah terpapar dengan budaya dan filosofi Tiongkok sejak usia muda, dan tertarik padanya.

Paparan ini akan memengaruhi banyak keputusan yang akan dibuatnya di kemudian hari dalam hidupnya.

Ketika kakak laki-laki Kublai, Möngke, menjadi Khagan Kekaisaran Mongol pada tahun 1251, dia diangkat sebagai gubernur wilayah Cina kekaisaran, yaitu Cina utara.

Kubilai dikatakan telah memegang adat dan tradisi orang-orang yang dibawahinya dengan sangat hormat.

Perang antara Saudara

Pada tahun 1259, Möngke terbunuh dalam kampanye militer melawan Cina, dan perang saudara segera terjadi antara Kubilai dan saudara bungsunya, Ariq Böke.

Dapat juga disebutkan bahwa kematian Möngke menandai awal dari Kerajaan Mongol yang terpecah.

Karena Kublai dan saudara lelakinya yang lain, Hulagu, telah jauh dari ibukota Mongolia, Karakorum, maka Ariq Böke mengambil kesempatan untuk memproklamirkan dirinya sebagai Khagan.

Kubilai kembali ke Karakorum pada tahun 1260, dan membantah klaim saudaranya atas tahta.

Selain itu, Kublai, dengan dukungan kelompok-kelompok pro-Cina, telah memproklamirkan dirinya sebagai Khagan.

Ini menghasilkan perang saudara yang berlangsung sampai 1264, dari mana Kubilai menang.

Baca Juga : Sebut Israel Sebagai 'Negara Perampok', Mahathir Mohamad: Kalian Tak Berhak Rebut Tanah Palestina