Find Us On Social Media :

Ketika Daging Tikus Jadi Makanan Sehari-hari di Vietnam, Bahkan Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam

By Intisari Online, Minggu, 24 Maret 2019 | 14:30 WIB

Ketika daging tikus jadi makanan sehari-hari di Vietnam.

Teknik memasak hewan ini memang cukup bervariasi.

Ia sendiri pernah melihat tikus dibunuh dengan menempatkannya di air panas atau dengan pukulan keras di kepala.

Jika sudah mati, bangkai tikus kemudian dibakar, digoreng, dikukus, direbus, atau dipanggang.

Tikus kukus dikatakan memiliki rasa yang lebih kuat. Sementara tikus besar dianggap memberikan sensasi makan yang lebih puas.

“Orang asing yang mencicipi daging tikus mengatakan bahwa rasanya seperti ayam.”

“Namun, hewan ini memiliki daging gelap dengan rasa yang lebih tajam.”

“Menurut saya, itu seperti rasa daging kelinci,” ungkap Singleton.

Meskipun kebanyakan tikus liar di Vietnam sangat sehat dan rendah parasit, tapi ada beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul setelah melakukan kontak dengannya sebelum dimasak.

Mamalia ini membawa lebih dari 60 penyakit yang bisa memengaruhi manusia.

Selain itu, di tempat-tempat di mana tikus menjadi hama tanaman, khususnya sawah di Vietnam, petani biasanya akan memasang racun tikus.

Ketakutan akan racun tikus ini membuat warga Vietnam lebih senang membeli tikus hidup di pasar sehingga dapat menentukan sendiri hewan sehat mana yang akan mereka pilih untuk dimakan.

Yang terpenting, menurut Singleton, memasak daging tikus dengan benar adalah cara terbaik untuk menghindari infeksi penyakit yang ditularkan tikus. (Gita Laras Widyaningrum)

(Artikel ini sudah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul “Di Vietnam, Daging Tikus Menjadi Makanan Populer yang Digilai”)

Baca Juga : Biaya Sekolah Putri Nia Ramadhani Capai Rp200 Juta per Tahun: Ini Sekolah Paling Mahal di Dunia Dengan Biaya Rp1,2 Miliar per Tahun