Find Us On Social Media :

Demi Hidup Lebih Tenang, Kita Perlu Melatih Rasa Syukur dengan Konsep yang Benar

By Intisari Online, Rabu, 20 Maret 2019 | 10:30 WIB

Menurutnya, kebahagiaan tidak harus bergantung pada gen atau lingkungan kita karena bahagia merupakan pilihan.

Ia juga mengatakan, memikirkan tiga hal yang disyukuri hanya dua menit sehari, atau mengucapkan terimakasih untuk orang lain sekali saja dalam sehari, sama dengan melatih otak untuk menjadi lebih optimis dan positif.

"Dan jika kita mempertahankan polanya, itu sebenarnya memungkinkan kita untuk membuat kebahagiaan menjadi pilihan yang lebih mudah," ucap Achor.

Menurutnya, praktik bersyukur ini dapat membangun otot mental baru yang mendatangkan hal positif.

Baca Juga : Cara Sederhana Gunakan Minyak Kelapa untuk Pertumbuhan Rambut

Pada dasarnya, praktik ini membuat kita tak lagi selalu merasakan hal negatif.

Otak kita berevolusi untuk memiliki bias negatif yang nyata.

Menurut Achor, ini terjadi karena evolusi manusia. Pada masa pra sejarah, kehidupan manusia dalam bahaya dan harus waspada terhadap hal-hal seperti harimau bertaring tajam.

Namun, sistem pendeteksi ancaman ini tidak selalu berfungsi baik untuk manusia modern, di mana otak kita tidak perlu merasa panik ketika merasa tak puas dengan suatu hal.

Baca Juga : Dikenal Punya Energi Positif, Bisakah Olahraha Mengatasi Depresi?