Find Us On Social Media :

Dikenal Punya Energi Positif, Bisakah Olahraga Mengatasi Depresi?

By Intisari Online, Rabu, 20 Maret 2019 | 08:00 WIB

 

Intisari-Online.comOlahraga memang identik dengan kesehatan.

Mereka yang olahraga, kemungkinan besar mereka akan menjadi orang yang sehat.

Bahkan ada juga yang mengaku merasa hidupnya menjadi lebih bersemangat setelah melakukan olahraga lari.

Atau, ada pula yang bilang, kebiasaan pergi ke pusat kebugaran mendatangkan dampak besar bagi kesehatan mental dan mengatasi depresi.

Baca Juga : Tragis, Ratusan Lumba-lumba Ditemukan Dimutilasi di Prancis

Kisah-kisah dan kesaksian semacam itu tentu sering kali kita dengar, bukan begitu?

Lebih jauh lagi, kesaksian itu lalu melahirkan pertanyaan tentang adakah bukti pendukung yang membenarkan klaim bahwa olahraga berdampak mengatasi depresi?

Lalu, berapa besar porsi olahraga yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut?

Tak kurang penelitian yang dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan itu.

Salah satunya, penelitian yang melibatkan 202 orang dewasa yang mengalami depresi. Usia mereka setidaknya 40 tahun, dan lalu dibagi dalam empat kelompok.

Satu kelompok menghadiri sesi latihan berkelompok yang diawasi, selama tiga kali seminggu.

Di sana dilakukan pula pemantauan detak jantung kala berjalan atau berlari di treadmill selama 30 menit.

Kelompok kedua menerima instruksi serupa tetapi dibiarkan bekerja sendiri di rumah.

Sementara, kelompok tiga meminum pil antidepresan sertraline. Laly kelompok keempat diberi pil plasebo.

Plasebo adalah istilah obat yang dibuat tanpa bahan kimia, yang kadang hanya berisi garam.

Namun, efek plasebo (semu) mampu mendatangkan sugesti hingga membuat orang sakit menjadi sembuh.

Setelah 16 minggu, para peneliti memeriksa ulang partisipan depresi tersebut.

Ditemukan, 45 persen dari mereka yang berolahraga dalam kelompok yang diawasi tidak lagi memenuhi kriteria mengalami depresi berat.

Lalu, ada 40 persen dari yang berolahraga di rumah, dan 47 persen dari peminum obat, serta 31 persen dari peminum pil plasebo, yang tak lagi depresi.

Dari studi kecil itu dapat terlihat, mereka yang melakukan olahraga berkelompok mengalami dampak yang hampir sama dengan mereka yang menggunakan antidepresan. 

Psikolog di Universitas Duke yang ikut menulis makalah itu, James Blumenthal mengatakan, ada sejumlah penelitian -seperti penelitiannya, yang mendukung gagasan bahwa olahraga bermanfaat dalam mengobati depresi.

Namun, kata Blumenthal, tak ada uji klinis multicenter yang besar dalam penelitian itu, --seperti kebiasaan pada studi obat yang didanai oleh perusahaan farmasi.

Baca Juga : Masih Ingat Orangutan yang Dihujani 74 Peluru? Dokter Bilang Kemungkinan Besar Ia Akan Buta