Find Us On Social Media :

Sangat Terobsesi pada Ketepatan Waktu, Begini Asal Muasal Kebiasaan Itu di Jepang

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 18 Maret 2019 | 06:30 WIB

Intisari-Online.com - Keterlambatan Menteri Olimpiade Yoshitaka Sakurada selama tiga menit untuk menghadiri rapat parlemen bukan tanpa sanksi.

Keterlambatannya itu kemudian memicu protes selama lima jam dari oposisi dan memicu kemarahan publik.

Tak pelak, hal membuat Sakurada harus meminta maaf secara publik atas keterlambatannya itu.

Yang perlu dicermati adalah ketepatan waktu yang menjadi obsesi orang-orang Jepang.

Baca Juga : 9 Kebiasaan yang Bisa Bikin Gemuk, Salah Satunya Makan dari Piring Besar

Bahkan tahun lalu pada Mei 2018, pihak kereta api harus meminta maaf, bukan karena keterlambatan namun lebih cepat 25 detik lereta berangkat dari stasiun.

Kereta terlambat sangat tidak biasa di Jepang.

Asumsi umum jika ada kereta yang terlambata dalah adanya gempa bumi atau bunuh diri di rel.

Namun karena obsesi waktu, jadwal kereta pun bisa berangkat lebih awal, ya meski hanya 25 detik.

Dalam kasus itu, kereta dijadwalkan untuk berangkat pukul 7.12 pagi di Stasiun Notogawa di Jepang.

Namun yang terjadi adalah keberangkatan pada pukul 7.11 lebih 35 detik.

Baca Juga : Abdul Aziz Sempat Mengejar Teroris Penembak Masjid Selandia Baru, Imam Masjid Linwood: 'Dia Menyelamatkan Kami'

Sementara insiden itu tidak berdampak pada jadwal perjalanan lainnya, satu penumpang mengeluh setelah ketinggalan kereta.