Find Us On Social Media :

Studi: Makan Telur 3 atau Lebih Selama Seminggu Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kematian Dini

By Mentari DP, Sabtu, 16 Maret 2019 | 20:30 WIB

Namun Zhong memberi catatan untuk studinya ini.

Menurutnya, penelitian lain kadang tidak memperhitungkan bahwa konsumsi telur mungkin berhubungan dengan perilaku tidak sehat lainnya.

Seperti aktivitas fisik yang rendah, merokok dan diet yang tidak sehat.

Selain itu, makanan yang mengandung kolesterol biasanya kaya akan lemak jenuh dan protein hewani.

"Sebaliknya, studi yang saya lakukan ini menganalisis semua penelitian komprehensif faktor-faktor ini," tulis Zhong.

Oleh karenanya, Dr. Robert H. Eckel dari Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, menjelaskan bahwa topik ini "penting" bagi dokter, pasien, dan masyarakat luas.

Mengapa?

"Hubungan konsumsi telur dan kolesterol makanan dengan penyakit kardiovaskular sering dianggap kurang penting," tulis Eckel, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Namun, dibandingkan dengan analisis yang diterbitkan sebelumnya, hasil studi ini jauh lebih komprehensif.

“Studi ini memiliki data yang cukup untuk membuat pernyataan yang kuat.”

“Bahwa telur dan asupan kolesterol makanan secara keseluruhan tetap penting dalam mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular, dan terlebih lagi risiko semua penyebab kematian,” jelasnya.

Baca Juga : Ketika Vanessa Angel Enggan Makan-makanan Penjara, Makanan Penjara di Jepang Justru Disebut Paling Enak dan Bergizi