Penulis
Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa marah ternyata dapat membunuh Anda?
Ya, sebelumnya mari akui saja, kita semua pasti pernah marah pada suatu waktu karena suatu hal.
Konon objek kemarahan wanita lebih cenderung mengarah kepada orang.
Sementara pria cenderung marah pada suatu hal.
Baca Juga : Terlihat Kecil dan Sempit, Bagian Dalam Rumah di Tebet Ini Justru Luar Biasa, Raih Penghargaan Internasional
Anda mungkin marah pada pasangan, pekerjaan, anak-anak, perangkat elektronik atau pada kesempatan yang Anda sia-siakan.
Terkadang kemarahan dapat berujung posiif jika ditangani dengan cepat dan diungkapkan dengan cara yang sehat.
Namun, sebagian besar dari kita cenderung marah dengan cara yang tidak sehat.
Sehingga hal itu dapet meningkatkan hormon stres, termasuk adrenalin dan kortisol, mempercepat detak jantung dan pernapasan Anda.
Jika Anda menahan amarah dalam waktu yang lama atau memendamnya, atau bahkan meledak-ledak oleh amarah, maka itu dapat membunuh Anda.
Dilansir dari Drfarrahmd.com, berikut 4 cara marah dapat membunuh Anda:
1. Kerusakan Jantung
Kerusakan fisik dari marah paling parah adalah pada kesehatan jantung Anda.
Baca Juga : Ini 3 Alasan Tidak Ada Negara yang Ingin Perang dengan Israel
"Dalam dua jam setelah ledakan kemarahan, peluang mengalami serangan jantung berlipat ganda," kata Chris Aiken, instruktur psikiatri Wake Forest University School of Medicine, Karolina, AS.
Bahkan menahan amarah juga bisa lebih buruk.
Amarah yang ditekan secara tak langsung membutuhkan usaha untuk mengendalikan dan ini berkaitan dengan penyakit jantung.
2. Stroke
Baca Juga : Faktanya, Orang yang Pernah Selingkuh, Akan Kembali Selingkuh di Lain Waktu
Pernah merasa frustrasi sehingga Anda berpikir Anda akan meledak?
Ada alasan untuk itu. Kemarahan meningkatkan risiko stroke Anda.
Jika Anda cenderung hampir menghancurkan pembuluh darah saat Anda marah, berhati-hatilah.
Satu studi menemukan ada risiko tiga kali lebih tinggi mengalami stroke dari bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak selama dua jam setelah ledakan kemarahan.
Baca Juga : 11 Penyakit Ini Dapat Sembuh Berkat Bawang Putih, Begini Kiat Mengkonsumsinya
Untuk orang-orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak, ada risiko enam kali lebih tinggi untuk memecahkan aneurisma ini setelah ledakan kemarahan.
Tapi Anda bisa belajar mengendalikan ledakan kemarahan itu.
Pertama-tama ketahui penyebabnya dan cari cara bagaimana mengubah respon itu.
Alih-alih kehilangan kesabaran, banyak orang pergi menghindar atau menghitung mundur serta bernapas dalam-dalam.
Baca Juga : Sholat Istikharah dan Puasa 40 Hari Sebelum Menikah, Apakah Syahrini Tidak Mengalami Menstruasi?
3. Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh
Faktanya bahkan hanya dengan mengingat pengalaman marah dari masa lalu dapat menurunkan tingkat antibodi.
Jika Anda terbiasa marah-marah, sebaiknya lindungi kekebalan tubuh Anda dengan beristirahat dan mengkonsumsi humor yang segar.
4. Kematian sebelum waktunya
Baca Juga : 7 Makanan Ini Dapat Kita Makan Sepuasnya Karena Tidak Bikin Gemuk
Kemarahan bisa mempersingkat hidup Anda.
Sebuah studi Universitas Michigan yang dilakukan selama periode 17 tahun telah mengungkap sebuah fakta.
Yakni bahwa pasangan yang menahan amarah memiliki rentang waktu lebih pendek daripada mereka yang ekspresif untuk mengatakan kemarahan.
Jadi, jika Anda tidak nyaman untuk mengekspresikan emosi negatif cobalah minta bantuan terapis atau berlatih sendiri agar lebih ekspresif.
Beberapa cara yang dapat membantu kemarahan adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri:
1. "Apakah ini akan benar-benar penting satu tahun dari sekarang?"
2. "Sudahkah saya mencoba menyampaikan maksud saya terlebih dahulu?"
3. "Mengapa saya selalu melakukan dengan cara ini? Apakah itu saya?"
4. "Siapa yang bisa saya ajak bicara tentang ini?"
Baca Juga : 5 Tips Sederhana Awet Muda Alami Bagi Pria, Yuk Intip Apa Saja?