Find Us On Social Media :

Untuk Ritual Kuno, Jantung Lebih dari 140 Anak Diambil Saat Masih Berdetak

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 7 Maret 2019 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Para antropolog telah menemukan bukti pembunuhan ritual massal yang melibatkan kematian lebih dari 140 anak-anak.

Tak hanya itu, ditemukan juga tiga orang dewasa, dan setidaknya 200 ilama muda di pantai utara Peru.

Situs arkeologi Huanchaquito-Las Llamas merupakan tempat kasus pengorbanan anak massal terbesar yang pernah ada di Amerika.

Dilansir dari Los Angeles Times, Rabu (6/3/2019), Gabriel Prieto, profesor arkeologi dari Universitas Nasional Trujillo yang memulai penggalian dari 2011 mengatakan bahwa penemuan itu mengejutkannya dan rekan-rekannya.

Baca Juga : Pertikaian Dua Saudara Kandung Akhirnya Melahirkan Adidas dan Puma yang Sampai Kini Terus Berseteru

Para korban pengorbanan berusia antara 6 hingga 14 tahun.

Mereka terbunuh dalam acara yang terencana dengan baik pada satu hari yang mengerikan.

Tulang mumi mereka ditemukan dengan hati-hati diatur dengan kepala menghadap laut dan kaki menghadap gunung.

Anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, semua tampaknya telah dibunuh dengan cara yang sama.

Yakni dengan satu irisan horizontal di atas tulang dada.

Seolah-olah semua ini tidak cukup mengerikan, para peneliti mengatakan bahwa banyak tulang rusuk anak-anak tampaknya telah dipisahkan.

Ini menunjukkan bahwa jantung mereka diambil tidak lama setelah mereka mati.

"Suku Maya menganggap penting untuk mengeluarkan jantung yang masih berdetak," kata John Verano, seorang antropolog di Tulane University di New Orleans dan salah satu pemimpin penelitian, diterbitkan pada hari Rabu di PLOS One.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Itu Berlaku untuk Semua Orang