Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah ritual tua telah menyebabkan kemarahan karena tindakannya yang dianggap biadab dan tidakberperikemanusiaan.
Melansir Daily Mirror pada Sabtu (2/3/2019), tenaga medis di Siberia kini sedang menyelidiki ritual tersebut.
Menurut laporan, lima unta dibantai dalam acara pengorbanan yang dimaksukan untuk memberikan harapan baik pada rakyat Rusia tersebut.
Hewan-hewan ini dibakar dalam tumpukan kayu, yang berlangsung dalam sebuah ritual kuno bernama Zhen Tengan Yaba.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Konon, ritual ini hanya dilakukan selama 300 tahun sekali.
Dalam ritual tersebut, setidaknya ada 12 dukun yang terlibat. Mereka mengatakan bahwa ritual ini bisa memengaruhi roh baik dan jahat.
Namun, cara yang mereka lakukan telah membuat amarah, dari beberapa pihak yang mengetahi bagaimana prosesi ritual ini dilaksanakan.
Dalam sebuah keterangan, ritual yang diyakini dilakukan etnis Buryat ini ditandai dengan suara genderang.
Namun, Artur Tsybikov salah seorang wakil kepada dukun memberikan penjelasan, atas ritual yang mereka lakukan.
Dia mengatakan, "Kami-Buyat-percaya bahwa unta adalah hewan suci tertinggi."
"Kenapa kami mengorbankan lima? karena kebetulan angka lima adalah ramalan kami yang diyakini sebagai hasil yang sempurna," terangnya.
Dia menambahkan, ritual ini dilakukan dengan hati dan jiwa yang jernih, untuk menyelamatkan Rusia dan rakyatnya.
Sementara sapi dan kuda belum pernah dikorbankan dalam ritus ini sejak awal 1700-an.
"Banyak generasi muda yang tidak tahu dengan ritual ini. Karena ini sangat jarang," tambahnya.
Meski demikian, tak sedikit pula orang Buryat yang juga menolak dengan ritual ini.
Mereka mengatakan bahwa ritual ini adalah biadab.
"Kami sepenuhnya menolak ritual yang dilakukan dengan hewan," kata salah satu pemimpin suku Buryat.
"Unta adalah binatang suci bagi orang-orang Buryat, tapi kami tak pernah mengorbankannya," katanya.
Orang Buryat lain juga mengatakan, "Ini adalah demonisme."
"Saya harap orang-orang barbar ini akan bertanggung jawab atas kekejaman terhadap hewan," katanya.
Yang lain mengatakan bahwa di bawah tradisi Buryatian, unta tidak boleh dikorbankan.
"Unta dan lembu dihargai dan tidak pernah dikorbankan," kata seorang kritikus.
Kantor kejaksaan negara Angarsk mengonfirmasikan bahwa pihaknya sedang memeriksa rincian pengorbanan tersebut.
Tindakan hukum dapat mengikuti terhadap penyelenggara ritual ini.