Find Us On Social Media :

Benarkah Gigi Bungsu Tidak Memiliki Fungsi dan Hanya Sebabkan Rasa Sakit?

By Intisari Online, Rabu, 27 Februari 2019 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com – Kakek-nenek dan orangtua kita sering bercerita tentang amandel mereka yang diangkat ketika masih kecil.

Namun, bagi orang yang lahir pada 1960-an dan setelahnya, cerita operasi yang sering didengar adalah gigi geraham ketiga, atau gigi bungsu, yang dicabut.

Sebagai ilmuwan yang meneliti evolusi dan perkembangan bentuk muka dan gigi manusia dan binatang, tiap kali saya bertanya ke banyak orang dalam satu forum apakah gigi bungsu mereka pernah dicabut, setidaknya setengah dari mereka mengangkat tangan.

Banyak orang ingin berbagi cerita mengenai gigi bungsu mereka dan juga bertanya: Mengapa kita punya gigi bungsu?

Baca Juga : Demi Tanah Air, Martha Christina Tiahahu Ikut Berperang Sejak Usia 17 Tahun

Mengapa mereka dicabut? Mengapa evolusi tidak membuangnya saja?

Manusia adalah primata. Kerabat terdekat spesies kita adalah kera Afrika, khususnya simpanse.

Kera juga punya gigi bungsu, begitu juga monyet. Punya gigi bungsu hanya bagian dari warisan evolusi kita.

Evolusi gigi bungsu

Sama seperti gigi lainnya, gigi bungsu tumbuh dari tulang rahang kita. Namun, gigi bungsu tumbuh paling terakhir jika dibandingkan dengan gigi lain.

Gigi geraham kedua mulai tumbuh saat berumur tiga tahun. 

Gigi bungsu sering belum tumbuh sampai umur sembilan tahun, tapi hal ini sangat bervariasi, mulai paling awal pada umur lima tahun dan paling akhir umur 15.

Gigi bungsu akan mulai muncul keluar dari gusi antara umur 17 sampai 24 tahun, atau bahkan lebih tua.

Gigi yang muncul secara tidak benar dan masuk ke mulut Anda mengalami “impaksi”.

Gigi yang mengalami “impaksi” dapat dihubungkan dengan masalah-masalah seperti penyakit gusi, kista, atau kerusakan pada gigi geraham kedua.

Bahkan ketika gigi bungsu muncul miring, mereka dapat berputar dan berpindah pada umur 20-an atau 30-an.

Gigi bungsu bukan hanya gigi yang paling sering mengalami impaksi, tapi juga gigi yang paling sering gagal tumbuh sama sekali.

Karena gigi bungsu tidak begitu penting bagi pertahanan hidup, orang banyak bertanya apakah evolusi dapat meninggalkan hal mengganggu ini. Sayangnya, tidak menurut saya.

Pertama, gigi bungsu yang mengalami impaksi mungkin menyebabkan masalah, tapi jarang sekali sampai membunuh kita.

Bahkan jika mereka dulu menyebabkan kematian, evolusi yang akan membuang gigi bungsu harus memisahkan kita dari kumpulan gen sebelum kita memiliki anak.

Pemisahan ini dapat menghentikan kita mewariskan gen yang mungkin mengalami impaksi gigi bungsu.

Namun, tidak mungkin ada “gen impaksi” spesifik di awal. Yang ada adalah beberapa faktor risiko penyebab impaksi, termasuk apa yang kita makan.

Baca Juga : Terkenal Kejam dan Berkuasa, Siapa Sangka Ternyata Adolf Hitler Suka Nonton Film ‘Putri Salju’