Find Us On Social Media :

Demi Berpesta, Ibu Ini Telantarkan Anaknya di Rumah Selama Seminggu Hingga Mati Kelaparan

By Mentari DP, Minggu, 24 Februari 2019 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com – Masih ingat kisah bayi Sterling Koehn?

Pada 30 Agustus 2017, bayi Sterling yang saat itu masih berusia empat bulan ditemukan tewas dalam ayunannya di apartemen orangtuanya di Alta Vista, Iowa, Amerika Serikat.

Kematian bayi memanglah hal umum. Namun kasus bayi Sterling berbeda.

Sebab, dilaporkan bayi laki-laki ini tewas setelah popoknya tak diganti selama sembilan hingga 14 hari oleh orangtuanya.

Baca Juga : Tak Hanya Makan Malam, Namun 4 Kebiasaan Ini Juga Sebabkan Kegemukan, Salah Satunya Tak Sikat Gigi

Akibatnya, popok bayi tersebut sangat kotor dan menyebabkan ada belatung di sana.

Tak hanya itu, pemeriksaan melaporkan bahwa bayi Sterling dibiarkan kelaparan dan tidak diganti pakaiannya selama berhari-hari.

Kematian bayi Sterling tentu menghebohkan dunia saat beritanya muncul pada Januari 2019. Sebab, bagaimana mungkin ada orangtua setega itu pada anak kandungnya.

Dan kasus di mana orangtua mentelantarkan anaknya kembali terjadi. Kali ini terjadi di Rusia.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (24/2/2019), Maria Plenkina (21) meninggalnya Kristina, putrinya yang berusia tiga tahun, di rumahnya di kota Kirov, Rusia.

Alasannya karena Maria akan ‘berpesta’ selama seminggu.

Namun ketika neneknya, Irina Plenkina (47), mendatangi rumah mereka untuk memberikan hadiah ulang tahun, dia menemukan Kristina sudah tewas.

Baca Juga : Mengenal Istilah Plagiocephaly, Sindrom Kepala Datar pada Bayi

Ketika Irina memanggil ambulans, pihak medis mengatakan bocah tersebut sudah tewas beberapa hari.

Kaget dan terpukul tentu saja dirasakan Irina. Apalagi menurut Maria, cucunya baik-baik saja.

Padahal dalam kenyataannya, sang ibu mengunci pintu dan mematikan air. Akibatnya gadis malang tersebut tak bisa minum.

Dengan kasus ini, Komite Investigasi Rusia telah menahan Maria atas tuduhan menelantarkan anak hingga tewas.

Kini, dia telah ditahan dan kasusnya tengah diselidiki.

"Ibu korban mengatakan bahwa dia sengaja menutup pintu apartemen dan meninggalkan rumah,” kata juru bicara Komite Investigasi Rusia.

“Dia bersenang-senang dengan teman-temannya dan tidak di rumah selama seminggu. Dari tanggal 13 hingga 20 Februari.”

“Dia bahkan tidak menangis dan tidak menunjukkan penyesalan.”

"Dia hanya berkata dengan dinginnya bahwa, ‘Ya, aku pergi, aku menutup air dan meninggalkan anak itu tanpa air dan makanan’.”

Baca Juga : Rupanya Begini Lho Asal Usul Pempek, Makanan Khas Palembang yang Bisa Kita Konsumsi di Mana Saja

Kejadian ini dan sikap Maria membuat kaget seluruh warga Rusia. Sebab, bagaimana bisa seorang ibu bisa begitu jahatnya.

Apalagi caranya berbicara selama pengadilan adalah tenang dan tanpa gangguan emosi.

Sementara Irina, sebagai seorang nenek merasa sangat terpukul.

“Jika anakku tidak bisa menjaga cucuku, aku bisa menjaganya. Seandainya dia mengatakannya. Aku pasti akan menemaninya,” ucap Irina.

"Dia berbohong padaku bahwa semuanya baik-baik saja. Dia berbohong kepada semua orang."

“Saya tidak pernah berpikir bahwa Maria bisa melakukan hal seperti itu. Apalagi kepada anaknya sendiri,” tutup Irina.

Baca Juga : Dulu Jadi TKI, Kini ‘Mak Beti’ Raup Rp300 Juta Sebulan Lewat YouTube