Find Us On Social Media :

Biasa Tumbuh Subur di Mojokerto, Siapa Sangka Tanaman Ini Adalah Rahasia Awet Muda para Samurai Jepang

By Afif Khoirul M, Jumat, 22 Februari 2019 | 18:00 WIB

Tim menguji efek DMC pada beberapa jenis sel manusia dan menemukan zat itu membantu memperlambat penuaan dengan mencegahnya, kerusakan sel yang tidak dapat membelah atau meninggalkan tubuh.

"Karya ini mengidentifikasi flavonoid 4,4', dimethoxychalcone (DMC) sebagai senyawa anti-penuaan dengan efek kardioprotektif pada tikus dan potensi untuk mempromosikan umur panjang di seluruh spesies," kata para penulis.

Baca Juga : Kisah Cinta Kate Middleton - Pangeran William: Sempat Putus Akibat Ulah Paparazi, Namun Cinta Mereka Justru Semakin Kuat

"Eksperimen menunjukkan bahwa efek DMC mungkin dapat ditransfer ke manusia, meskipun kita harus berhati-hati dan menunggu uji klinis nyata," kata Profesor Madeo.

Profesor Madeo mengatakan langkah selanjutnya dalam penelitian akan mencakup pengujian apakah efek positif DMC pada jantung tikus meluas, misalnya untuk melindungi tikus terhadap penuaan dan penyakit terkait usia.

"Akhirnya, uji klinis pada manusia diperlukan," tambahnya.

Ilmu pengetahuan sebelumnya telah memberikan harapan bahwa diet seperti puasa, pil, olahraga, adalah salah satu hal yang bisa dijadikan alat anti-penuaan.

Baca Juga : Disebut Telah Punah oleh Para Ilmuwan, Lebah Raksasa Wallace Malah Ditemukan di Indonesia!