Find Us On Social Media :

Hari Kasih Sayang: Kisah Desy, Wanita Berhijab Penolong Anjing Liar, Wujud Kasih Sayang untuk Semua Makhluk

By Intisari Online, Kamis, 14 Februari 2019 | 06:00 WIB

Desy Marlina Amin, perempuan berhijab penolong hewan liar di jalanan, termasuk anjing, di Lombok Tengah, NTB. Aksinya menuai kontroversi.

Soal hujatan yang diterimanya sampai saat ini, Desy tidak mau ambil pusing. Dia yakin, hanya Tuhanlah yang Maha Tahu dan berhak menilai niat baik seseorang, bukan "netizen" yang kerap mengecap dia sebagai "perempuan tidak benar".

Dia mengaku sudah kenyang dengan hujatan atau ujaran kebencian yang ditujukan kepadanya. Desy juga mengalami intimidasi atau ancaman pembunuhan oleh orang yang tidak dikenalnya sama sekali.

"Tadi saja, saya sempat curiga, jangan-jangan, Mas, itu orang yang mengancam mau bunuh saya. Saya mulai curiga ketika Mas menanyakan alamat saya. Soalnya beberapa hari ini saya diancam akan dibunuh sama orang yang sama sekali tidak saya kenal. Dia ngancam saya lewat HP," ucap Desy.

Menurut dia, biasanya hujatan dan ancaman ini justru datang dari orang-orang di luar daerah tempat tinggalnya. Dia tidak berniat lapor polisi karena memang tidak ingin berkonflik.

Desy lalu bercerita, beberapa hari yang lalu dia didatangi sejumlah orang yang mengaku aparat Polres Kopang. Mereka bertanya apakah orang yang ada dalam video yang viral itu adalah dirinya. Mereka juga mempertanyakan motivasi Desy melakukan kegiatan tersebut.

 

Hanya ingin berbuat baik

Kini, ada sekitar 105 anjing jalanan dan 39 kucing yang diasuh Desy. Anjing-anjing itu sengaja tidak dipelihara di rumahnya atas alasan menjaga hubungan baik dengan tetangganya yang seluruhnya Muslim.

Anjing-anjing tersebut dititipkannya di beberapa titik di kediaman keluarganya yang bersedia merawatnya. Sementara itu, 39 kucing dipeliharanya di rumah sendiri.

Uniknya, Desy selalu memberi nama kepada semua binatang telantar yang dirawatnya. Jika mereka mati di rumahnya, Desy akan membungkusnya dengan kain kafan dan menguburnya di halaman rumahnya.

"Ada ratusan lebih bangkai kucing yang mati kami kuburkan di halaman itu," kata seorang saudara Desy sambil menunjuk halaman depan rumah Desy.

Belakangan, setelah kegiatannya dengan anjing-anjing terlantar itu viral dan diketahui banyak orang, sejumlah perusahaan di Lombok yang bergerak di bidang pengembangan kawasan pariwisata mengajak Desy bekerja sama untuk menekan populasi anjing liar. Desy masih pikir-pikir.

Perempuan pemilik usaha online dan bisnis travel yang membiayai kegiatannya menolong anjing jalanan secara mandiri ini pun bertekad terus melakukan aksinya tanpa harus menyinggung ataupun merugikan orang lain.

Dia tak ingin menanggapi berlebihan orang-orang yang menghujat dirinya. Desy hanya ingin berbuat baik untuk mengubah keadaan yang tak ideal. Syukur-syukur ada yang terinspirasi dan tergerak membantu aksinya ini.

"Ya, kalau mau belajar agama diawali dengan perbedaan, kita tidak akan pernah berhenti menghujat orang lain. Namun, kalau menyadari perbedaan pandangan sebagai titik awalnya, saya pikir akan banyak yang tergerak untuk melakukan aksi positif lainnya," katanya.

 

(Lalu M. Syamsul Arifin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Desy, Wanita Berhijab Penolong Anjing Liar, Kasih Sayang untuk Semua Makhluk (1)".

Baca Juga : Susahnya Jadi Pria Turki, Harus Terlihat Macho dan Tak Boleh Tunjukkan Kasih Sayang Hingga Tangisan