Find Us On Social Media :

Bunga Bangkai Tumbuh di Perkarangan Rumah di Maluku, Ini 6 Fakta Bunga Bangkai, Beda Dengan Rafflesia Arnoldii Lho

By Intisari Online, Senin, 11 Februari 2019 | 13:00 WIB

 

Intisari-Online.com – Selasa (5/02/2019) malam, keluarga Umar di RT 08 RW 04 Lingkungan Takoa, Kelurahan Toloa, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, sempat dibuat bingung dengan bau menyengat layaknya bangkai.

Mereka mengira bau itu berasal dari tikus mati ataupun kucing mati.

“Malam Rabu itu, orang rumah dan tetangga tiba-tiba bau seperti binatang mati, terus dicari sampai ke jalan tidak mendapatkan asal bau itu,” kata Umar saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (10/02/2019).

“Dari jalan, kembali lagi ke halaman rumah dan bau itu terasa sekali di samping rumah. Setelah disenter ternyata datangnya dari bunga,” kata Umar lagi.

Baca Juga : Baik Untuk Ibu Hamil dan Janin, Ini 9 Manfaat Luar Biasa dari Buah Srikaya, Coba Deh!

Semakin mendekati bunga itu, kata Umar, bau bangkai itu semakin terasa. Namun, mereka tak dapat berbuat banyak karena baru melihat bunga seperti itu.

“Saya bilang jangan dulu diapa-apakan bunga itu jangan sampai ada apa apanya dengan bunga itu karena baru melihatnya,” kata Umar.

Dari bau yang dikeluarkan bunga itu, Umar bersama warga sekitar yakin bahwa itu adalah bunga bangkai atau Amorphophallus.

Umar bercerita, awalnya sekitar minggu ketiga Januari 2019 lalu, ia melihat bunga itu tumbuh di pekarangan rumahnya ketika mengurus tanamannya yang lain.

Namun, ia tak menyangka sama sekali jika itu akan menjadi bunga karena bentuknya tidak seperti bunga pada umumnya.

“Saya biarkan terus tumbuh, sambil saya mengontrol perubahannya dari hari ke hari,” kata Umar.

Dua pekan kemudian atau sekitar Selasa (05/02/2019) malam barulah diketahui jika itu ternyata adalah bunga bangkai setelah mengeluarkan bau tak sedap.

“Paginya kita lihat bunga itu sangat indah, kelopaknya itu berwarna merah ke unguan dan mengeluarkan air, kemudian di tengah-tengahnya banyak lalat yang singgap,” jelas Umar.

Bunga itu spontan menjadi perhatian warga lainnya, setelah diunggah di media sosial Facebook keesokan harinya.

Banyak warga berdatangan untuk melihat langsung dan mengabadikannya dengan foto selfie.

Baca Juga : Lahir Dengan Kelainan Jantung dan Nyaris Tewas, Tapi Wanita Ini Berhasil Bertahan Usia 25 Tahun

Namun keramaian itu ternyata sekaligus akhir dari bunga endemik Indonesia itu.

Hanya dalam hitungan hari, tiba-tiba layu setelah seseorang berusaha mencoba mencabutnya.

“Sekarang sudah layu Pak, ada orang yang berusaha mencabutnya tapi karena tak bisa akhirnya patah. Saat kejadian itu kebetulan saya tidak berada di tempat,” kata Umar.

Ia berharap, bunga endemik Indonesia itu masih dapat tumbuh kembali.

Meski bunga itu sudah patah, Pak Umar masih berusaha menanamnya kembali dan menyiramnya.

“Banyak warga menyesalkan ini karena bunga ini jarang-jarang ada,” katanya lagi. 

Fakta bunga Bangkai

Yuzammi, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) khusus bunga bangkai di Kebun Raya Bogor, yang ditemui KompasTravel di Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor, pada Januari 2018, memberikan 6 fakta bunga bangkai.

1. Nama Panggilan dan Nama Latin

Bunga bangkai memiliki nama latin Amorphophallus dan ragam jenisnya banyak.

Indonesia memiliki jenis yang paling terkenal ialah Amorphophallus titanum, selain itu ada Amorphophallus gigas, Amorphophallus moeleri, dan Amorphophallus variabilis.

2. Bentuk Tanaman

Perlu Anda ingat, bunga bangkai adalah bunga raksasa yang memiliki tonggol (spadix), atau bagian menjulang tinggi ke atas.

Bagian pelindungnya yang mekar disebut braktea.

Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Kita Tak Boleh Makan-makanan Beku Terlalu Sering

3. Golongan

Bunga bangkai berasal dari keluarga talas-talasan

“Bunga bangkai memiliki umbi, batang, hingga akar sendiri sehingga bisa mencari makan sendiri," ujar Yuzammi.

4. Ukuran

Bunga bangkai tingginya bisa mencapai 2,5 meter, dengan lebar 1,5 meter saat mekar.

5. Jenis Kelamin

Bunga bangkai ada yang berkelamin jantan, ada juga yang berkelamin betina, berbeda tumbuhan.

Oleh karena itu, Amorphophallus relatif lebih mudah dibiakkan dengan biji.

6. Cara Berkembang Biak

Bunga bangkai dapat tumbuh melalui biji bunga dan juga umbi. Namun, jika dari biji, tanaman tersebut perlu puluhan tahun untuk tumbuh dan berbunga.

Jika dari umbi, tanaman tersebut akan tumbuh lebih cepat tergantung usia dari umbi yang ditemukan di hutan. (Muhammad Irzal Adiakurnia / Fatimah Yamin)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Bunga Bangkai yang Tumbuh di Pekarangan Rumah hingga Mati karena Manusia..." dan “6 Perbedaan Harus Diketahui Antara Bunga Bangkai dan Rafflesia”)

Baca Juga : 5 Penemuan ‘Penting Enggak Penting’, Namun Disukai ‘Kids Zaman Now’