Find Us On Social Media :

Bos Bursa Kripto Meninggal, Bitcoin Milik Nasabah Senilai Lebih dari Rp2 Triliun Terancam Ikut 'Terkubur'

By Intisari Online, Rabu, 6 Februari 2019 | 07:00 WIB

Kematian Cotten telah menjerumuskan Quadriga ke dalam krisis dan harus berjuang keras untuk menemukan cara agar bisa mengembalikan dana kepada lebih dari 100.000 penggunanya.

Perusahaan sendiri telah mengajukan perlindungan kreditor di Mahkamah Agung Nova Scotia pada hari Kamis pekan lalu.

"Selama beberapa minggu terakhir, kami telah bekerja secara luas untuk mengatasi masalah likuiditas kami, yang meliputi upaya untuk menemukan dan mengamankan cadangan cryptocurrency kami yang sangat signifikan yang disimpan dalam 'cold wallet'," kata Quadriga dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Baca Juga : Miliarder Bitcoin Justru Melarang Orang untuk Investasi ke Uang Digital, Ini Alasannya

Sementara istri dari mendiang Cotten, Jennifer Robertson, mengatakan dalam pernyataan tertulis yang diposting secara online menyebutkan bahwa laptop yang digunakan Cotten untuk menjalankan bisnis pertukaran mata uang digitalnya telah dienkripsi.

"Saya tidak tahu kata sandi atau kunci pemulihan," katanya. "Meskipun telah mencobanya berkali-kali, saya belum dapat menemukannya."

Meskipun merupakan kasus langka, namun ini bukan pertama kalinya industri mata uang digital mengalami masalah keamanan.

Baca Juga : Bitcoin Dipakai di Bali, Bank Indonesia Meradang dan Gelar Investigasi