Find Us On Social Media :

Kisah Perawat yang Rela Donorkan Satu Ginjalnya untuk Siapapun yang Membutuhkan

By Mentari DP, Kamis, 31 Januari 2019 | 15:00 WIB

Setelah operasi pada tahun 2017, yang memakan waktu tidak lebih dari tiga jam, Rachel mengatakan dia merasa lelah dan sakit.

Tetapi dia tahu dia akan segera mulai merasa baik kembali.

"Awalnya aneh, tapi lama ke lamaan saya biasa."

"Saya tak merasa tak ada perbedaan dan bisa berjalan kembali dalam waktu empat minggu dari operasinya."

"Saya punya bekas luka kecil di perut saya, tetapi saya tidak punya masalah. Saya akan baik-baik saja," tutup Rachel.

Apa itu transplantasi ginjal?

Orang-orang membutuhkan transplantasi ginjal hanyalah mereka memiliki penyakit ginjal yang parah atau jika organ gagal.

Untuk menentukan apakah seseorang cocok untuk menyumbangkan ginjal, mereka harus memiliki jenis darah yang cocok dengan penerima.

Jika ini tidak memungkinkan, dokter dapat menurunkan kadar antibodi pada kedua orang untuk melihat apakah organ tersebut masih bisa menjadi pasangan yang cocok.

Tes pengetikan jaringan (HLA) juga dilakukan untuk menentukan apakah tubuh akan menolak atau menerima organ donor yang dimaksud.

Orangtua dan saudara kandung kemungkinan 50 persen cocok dengan seseorang yang membutuhkan sumbangan.

Kemungkinan kecocokan akan turun untuk orang-orang di luar keluarga.

Tetapi cara yang paling umum untuk orang menerima sumbangan ginjal adalah dari seseorang yang telah meninggal.

Baca Juga : Tak Bisa Dandan Saat Mau Diajak ke Kondangan, Suami Ini Pukul Istrinya