Kisah Perawat yang Rela Donorkan Satu Ginjalnya untuk Siapapun yang Membutuhkan

Adrie Saputra

Penulis

Rachel Cox (48) adalah seorang perawat yang telah bekerja di unit ginjal di Rumah Sakit Crosshouse selama 15 tahun.

Intisari-Online.com – Seperti yang kita tahu, tidak mudah mendapatkan donor organ tubuh. Baik itu donor ginjal, jantung, atau hati.

Seorang pasien harus menunggu dalam daftar tunggu (waiting list) untuk mendapatkan donor yang tepat.

Sebab, pendonor dan penerima donor harus memang sesuai kriteria yang telah ditentukan.

Selain itu, mahalnya harga operasi donor organ menjadi salah satu masalah lainnya.

Baca Juga : Berada di Luar Angkasa Selama 197 Hari, Astronot Ini Harus Belajar Berjalan Saat Kembali ke Bumi

Tak heran, terkadang banyak pasien yang tak bisa menunggu atau tak bisa melakukan donor karena berbagai hal.

Namun bagaimana jika ada orang asing yang tiba-tiba bersedia mendonorkan organ tubuhnya untuk Anda?

Itulah yang terjadi pada seorang perawat ini.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Kamis (31/1/2019), Rachel Cox (48) adalah seorang perawat yang telah bekerja di unit ginjal di Rumah Sakit Crosshouse, Ayrshire, Skotlandia, selama 15 tahun.

Pada 2017, Rachel membuat keputusan mengejutkan keluarga.

Di mana ibu dua anak tersebut mengungkapkan ingin mendonorkan salah satu ginjalnya.

Dan ketika kepada siapa ia akan mendonorkannya, dia menjawab ‘orang asing yang sangat membutuhkannya’.

Setelah melakukan pemeriksaan dan dengan bantuan psikolog, Rachel melakukan operasi tersebut.

Namun Rachel tidak ingin sikapnya ini diikuti perawat lain. Sebab, ia tak mau mereka merasakan tekanan.

Di Inggris, sekitar 5.000 orang membutuhkan transplantasi ginjal, tetapi ratusan pasien meninggal setiap tahun ketika masih menunggu.

Baca Juga : Resmi! Warga NTT Wajib Berbahasa Inggris Setiap Hari Rabu

"Keluarga saya mengira saya gila," cerita Rachel.

"Suami saya terus bertanya apakah saya yakin tetapi tidak pernah sekalipun dia mengatakan 'jangan lakukan itu'."

"Aku punya beberapa sesi dengan seorang psikolog untuk memastikan aku melakukannya karena alasan yang benar."

"Tentu keputusan ini tidak mudah dan bukanlah sebuah pilihan."

"Tapi ini adalah sesuatu yang saya lihat setiap hari dan saya ingin melakukan sesuatu untuk membuat setidaknya satu orang hidup lebih baik."

"Oleh karenanya, saya hanya mendonorkan ginjal saya dan tidak bisa memiliki siapa yang akan disumbangkan."

Menurut Rachel, dia telah bekerja di unitnya selama delapan tahun dan tahu bagaimana pasien yang menunggu donor ginjal.

Banyak pasien yang menghabiskan bertahun-tahun untuk mendapatkan donor, dengan dengan waktu tunggu rata-rata untuk transplantasi ginjal pada dua setengah tahun.

Dokter, koordinator perawat, konselor, psikolog dan pekerja sosial sering terlibat dalam proses donar ginjal mengaku ini merupakan keputusan pribadi dan sulit.

Rachel menjalani sejumlah tes selama setahun, termasuk berbagai tes darah untuk memastikan ginjalnya cukup sehat dan memastikan ia bisa hidup sampai usia lanjut dengan hanya satu ginjal.

Baca Juga : Kisah Lucu Orang yang Telepon Darurat 911: Tanyakan PR hingga Dapat Telepon dari Astronot di Luar Angkasa

Setelah operasi pada tahun 2017, yang memakan waktu tidak lebih dari tiga jam, Rachel mengatakan dia merasa lelah dan sakit.

Tetapi dia tahu dia akan segera mulai merasa baik kembali.

"Awalnya aneh, tapi lama ke lamaan saya biasa."

"Saya tak merasa tak ada perbedaan dan bisa berjalan kembali dalam waktu empat minggu dari operasinya."

"Saya punya bekas luka kecil di perut saya, tetapi saya tidak punya masalah. Saya akan baik-baik saja," tutup Rachel.

Apa itu transplantasi ginjal?

Orang-orang membutuhkan transplantasi ginjal hanyalah mereka memiliki penyakit ginjal yang parah atau jika organ gagal.

Untuk menentukan apakah seseorang cocok untuk menyumbangkan ginjal, mereka harus memiliki jenis darah yang cocok dengan penerima.

Jika ini tidak memungkinkan, dokter dapat menurunkan kadar antibodi pada kedua orang untuk melihat apakah organ tersebut masih bisa menjadi pasangan yang cocok.

Tes pengetikan jaringan (HLA) juga dilakukan untuk menentukan apakah tubuh akan menolak atau menerima organ donor yang dimaksud.

Orangtua dan saudara kandung kemungkinan 50 persen cocok dengan seseorang yang membutuhkan sumbangan.

Kemungkinan kecocokan akan turun untuk orang-orang di luar keluarga.

Tetapi cara yang paling umum untuk orang menerima sumbangan ginjal adalah dari seseorang yang telah meninggal.

Baca Juga : Tak Bisa Dandan Saat Mau Diajak ke Kondangan, Suami Ini Pukul Istrinya

Artikel Terkait