Sudah Banyak Makan namun Badan Tetap Saja Kurus? Ternyata Ini Alasannya Menurut Ahli

Ade S

Penulis

Bisa makan banyak tanpa takut gemuk, mungkin jadi salah satu mimpi banyak orang. Tapi itu bukan hal yang tak mungkin.

Intisari-Online.com - Bisa makan banyak tanpa takut gemuk, mungkin jadi salah satu mimpi banyak orang.

Kalau melihat seseorang dengan bakat tersebut, kita mungkin jadi penasaran apa rahasianya.

Lama menjadi misteri, kini para ahli Inggris mengumumkan telah menemukan rahasia di balik orang yang makan banyak tapi badannya tetap kurus.

Ini bukan karena ia memiliki lambung besar atau mengonsumsi sesuatu terlebih dahulu.

Masalahnya adalah pada DNA yang mereka miliki.

Baca Juga : Beredar Surat Edaran Menolak Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2019, Ini Tanggapan Pemkot Bogor dan MUI

Dalam laporan yanng terbit di jurnal PLOS Genetics, para ahli menyoroti beberapa varian genetik yang secara luas dikaitkan dengan obesitas parah dan tubuh langsing.

Hal itulah yang kemudian dapat menjelaskan mengapa beberapa orang sulit gemuk dibanding yang lain.

Singkatnya, para ahli yang terlibat dalam studi mengatakan bahwa obesitas merupakan sesuatu yang lebih kompleks, lebih dari obesitas itu karena terlalu banyak makan burger.

Baca Juga : Pria Ini Terkejut Ketika Mengetahui Selama Ini Ada Jenazah di Bawah Kolong Tempat Tidurnya

"Studi kami untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa orang kurus yang sehat tidak bisa gemuk karena ia memiliki sedikit gen yang berhubungan dengan peluang meningkatkan berat badan," kata pemimpin studi Profesor Sadaf Farooqi dalam sebuah pernyataan, dilansir IFL Science, Jumat (25/1/2019).

"Memang mudah menghakimi dan mengkritik berat badan seseorang. Tapi kalau ini dibahas di sains, segala sesuatunya jauh lebih kompleks. Kita memiliki sedikit kendali atas berat badan dibanding yang selama ini dipikirkan," imbuhnya.

Penelitian yang dipimpim Universitas Cambridge, Inggris, telah mengamati sekitar 14.000 DNA yang meliputi 1.622 orang kurus, 1.985 orang obesitas, dan 10.433 orang dnegan indeks massa tubuh rata-rata.

Setelah mengidentifikasi gen yang berhubungan dengan kerampingan, ahli kemudian menyusun skor risiko genetik untuk setiap orang.

Baca Juga : Gaji Rp771 Juta per Tahun, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang

"Sepeti yang diduga sebelumnya, kami menemukan bahwa orang gemuk memiliki skor risiko genetik lebih tinggi dibanding orang dengan berat badan normal, yang berkontribusi pada kelebihan berat badan," ujar rekan peneliti Dr Inês Barroso dari Wellcome Sanger Institute.

Masih belum jelas bagaimana varian genetik tersebut dapat menentukan kenaikan berat badan, walaupun beberapa studi lain mengatakan hal tersebut berkaitan dengan masalah metabolisme.

Obesitas adalah masalah yang dialami banyak negara.

Lebih dari 93 juta orang, sekitar 40 persen dari populasi manusia di AS masuk kategori obesitas. Di Inggris, orang yang obesitas perbandingannya 1:4.

Baca Juga : Malaysia Dicoret Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia karena Tolak Atlet Israel, Mahathir: Israel Itu Negara Penjahat

Lewat studi ini para ahli berharap dapat membantu menemukan pemahaman tentang epidemi obesitas dan turut menyempurnakan strategi penurunan berat badan baru.

"Jika kita dapat menemukan gen yang mencegah kenaikan berat badan, kita mungkin dapat menargetkan gen itu untuk menjadi solusi penurunan berat badan baru," tutup Farooqi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehGloria Setyvani Putri dengan judul "Makan Banyak Tetap Kurus? Ahli Kini Tahu Rahasianya"

Artikel Terkait