Find Us On Social Media :

Rutin Makan Makanan Cepat Saji akan Mengubah Tubuh Menjadi Lebih Buruk, Bagaimana Prosesnya?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 25 Januari 2019 | 14:15 WIB

Intisari-Online.com – Lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat makan makanan cepat saji pada hari tertentu - ini adalah perkiraan yang disajikan dalam laporan 2018 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Bagaimana dengan di Indonesia? Berdasarkan survei, ternyata 52% rakyat Jakarta lebih memilih makanan cepat saji sebagai sarapan mereka (poskotanews).

Makan makanan cepat saji pada frekuensi seperti itu sulit dibenarkan. Sementara kenaikan berat badan adalah salah satu efek sakit pertama dan paling jelas yang muncul di benak, ada cara lain yang memungkinkan konsumsi teratur dapat mempengaruhi kesehatan kita.

Baca Juga : Dari McDonald's Hingga Starbucks, Ini Cara Tetap Sehat saat Makan di Restoran Cepat Saji?

Meskipun makanan ini tinggi kalori, namun makanan cepat saji menyediakan sedikit nutrisi.

Kurangnya serat bisa berarti kurang kenyang, sehingga membuat kita lebih cenderung makan berlebihan.

"Tubuh Anda sementara penuh dengan makanan kosong yang tidak menyediakan makanan, jadi meskipun Anda mungkin telah makan banyak kalori, Anda tidak akan kenyang lama," Amy Shapiro, ahli gizi yang berbasis di New York, mengatakan kepada VICE .

Baca Juga : Ih, Es di Restoran Cepat Saji Ternyata Bisa Lebih Kotor daripada Air Toilet