Penulis
Intisari-Online.com - Penyakit genetik Yahudi adalah kelompok kelainan autosom resesif yang jarang terjadi.
Melainkan hanya terjadi di orang-orang dengan keturunan Yahudi, bukan populasi umum.
Penyakit resesif autosom ditularkan secara genetik oleh orang tua pembawa yang tidak menderita kelainan tetapi membawa gen yang dapat menyebabkan penyakit.
Ketika dua pembawa mutasi genetik yang terkait dengan gangguan tertentu memiliki anak bersama, masing-masing keturunan mereka memiliki peluang satu dari empat untuk terserang penyakit.
Baca Juga : Menguras Rp200 Juta Demi Sepetak Tanah Kubur, Begini Tradisi Unik Pemakaman di Israel
Lebih jauh, juga kemugkinan 50 oersen menjadi pembawa penyakit itu sendiri.
Sebanyak satu dari tiga orang Yahudi Ashkenazi diperkirakan menjadi pembawa salah satu dari sekitar 19 penyakit genetik.
Secara keseluruhan, orang Yahudi memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk lebih dari 40 penyakit genetik.
Ini termasuk gangguan yang lebih dikenal seperti penyakit Gaucher, Cystic Fibrosis dan Tay-Sachs.
Baca Juga : 3 Teori Bagaimana Bangsa Israel Menaklukkan Kanaan Berdasarkan Jejak Arkeologis
Tak hanya itu, juga dengan kondisi yang jauh lebih jarang seperti Nemaline Myopathy dan Walker Warburg.
Orang Yahudi Sephardic dan Mizrahi juga berisiko terhadap beberapa penyakit genetik, tetapi ini umumnya berbeda dengan negara asal tertentu dan tidak mempengaruhi Yahudi Sephardic secara keseluruhan.
Sementara itu, tidak ada penyakit genetik yang diketahui khusus untuk orang Yahudi Ethiopia.
Sementara beberapa penyakit genetik Yahudi dapat dikelola agar penderitanya dapat menjalani kehidupan secara normal, tidak ada yang dapat disembuhkan dan beberapa selalu berakibat fatal.
Baca Juga : Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan
Penyakit tertentu diyakini lebih umum di kalangan orang Yahudi karena apa yang disebut efek pendiri.
Yakni saat eragaman genetik berkurang ketika populasi turun dari sejumlah kecil leluhur yang sama.
Selain itu, karena orang-orang Yahudi secara historis cenderung hanya menikahi orang Yahudi, mutasi-mutasi itu tidak diturunkan ke kelompok lain.
Baca Juga : Diprediksi akan 'Babak Belur, Secara 'Ajaib' Militer Israel Malah Menangkan 3 Pertempuran Legendaris Ini
Sehingga mereka juga tidak berkurang dengan diperkenalkannya gen-gen baru.
Perlindungan terbaik terhadap penyakit-penyakit ini adalah dengan tes.
Bahkan telah ada dorongan luas dalam beberapa tahun terakhir untuk melakukan pengujian standar seperti itu bagi pasangan Yahudi sebelum kehamilan, dan bahkan sebelum menikah.
Insiden beberapa penyakit telah berkurang secara dramatis sejak skrining genetik pertama kali tersedia pada 1970-an.
Baca Juga : Titik Rawan Gempa: Jalur Sesar Kendeng di Surabaya Dipetakan