Find Us On Social Media :

‘Saya Menderita Kanker Paru-paru di Usia 31, Padahal Saya Tidak Pernah Merokok’

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 Januari 2019 | 19:30 WIB

Dia juga mengalami benjolan di payudaranya, meskipun dokter memutuskan bahwa benjolan itu jinak.

Ketika rasa sakit di ketiaknya tidak juga mereda, Malmberg tahu dia perlu memperhatikan itu.

Baca Juga : Asap Kendaraan Bermesin Diesel Juga Bisa Menyebabkan Kanker Paru-paru

Dokternya menolak permintaan Malmberg untuk MRI payudara.

Ia pun terbang ke Michigan untuk melakukan pemindaian dengan dokter lain.

“Payudara saya terlihat bagus, tetapi mereka menemukan massa di paru-paru saya,” kenang Malmberg.

Ia kemudian menjalani CT-scan pad ahari yang sama. Dan karena ia tidak memiliki gejala kanker dan masih muda, dokter berpikir mungkin infeksi radang tenggorokan yang berkembang menjadi pneumonia, jelasnya lagi.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal: Mengapa Ada Perokok yang 'Lolos' dari Kanker Paru?

Malmberg pun diberi antibiotik selama sepluh hari dan disuruh untuk mengulangi CT scan untuk melihat massa itu kembali.

“Ketika CT scan kedua tanpa perubahan, saat itulah ternyata ada sesuatu yang sangat salah,” kenangnya, seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.

Setelah bronkoskopi abnormal (cara mengambil jaringan paru-paru melalui tenggorokan untuk biopsi), ia menerima berita mengejutkan bahwa ia kemungkinan besar menderita kanker paru-paru.

Sekitar 230.000 orang Amerika didiagnosis menderita kanker paru-paru setiap tahun, menurut American Lung Association, dan ini adalah penyebab utama kematian akibat kanker.