Find Us On Social Media :

Nasib Mengenaskan Gajah-gajah Tak Berdosa, Diburu Manusia, Diambil Gading, Hingga Dibakar Hidup-hidup

By Mentari DP, Kamis, 17 Januari 2019 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com – Seiring waktu, banyak hewan telah beradaptasi dengan lingkungannya untuk menghindari bahaya dan predator alami.

Namun, tak hanya itu saja.

Sekarang, hewan tersebut juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia.

Diketahui gajah adalah salah satu yang sangat terancam oleh pemburu liar.

Baca Juga : Ingin Tetap Ngemil Tapi Takut Gemuk? Jangan Khawatir, Ini Waktu Terbaik Untuk Ngemil

Demi merebut gadingnya, para pemburu dengan keji menembaki gajah sehingga sangat kecil peluang bagi mereka untuk mempertahankan diri atau melarikan diri.

Gading sendiri dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dari banyak penyakit, meningkatkan kejantanan, kekuatan, dan kesuburan.

Gading akan ditumbuk dan kemudian diminum.

Terlepas tidak adanya dasar ilmiah untuk kepercayaan tersebut, gading gajah masih diperdagangkan di Afrika dan Asia.

China adalah salah satu negara yang masih mencari gading dan kadang nilainya lebih mahal dibandingkan dengan emas.

Namun, alam punya cara tersendiri untuk melawan perburuan liar. Gajah mulai beradaptasi dengan melahirkan anak-anak tanpa gading.

Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik yang dipublikasikan di National Geographic.

Baca Juga : Tiga Kali Jalani Program Bayi Tabung, Tya Ariestya Habiskan Lebih dari Rp100 Juta, Ini Rincian Biayanya

Para peneliti mengamati perubahan ini dan berlomba untuk memahami genetika gajah yang lahir tanpa gading berserta sifatnya.

Saat ini, hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading.

Padahal sebelumnya hanya ada antara 2-4 persen dari populasi gajah betina yang tidak memiliki gading.

Ini adalah bukti nyata dari tekanan perburuan dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi populasi yang mengarah pada adaptasi evolusi yang luar biasa.

Pakar perilaku gajah dan penjelajah National Geographic, Joyce Poole, menjelaskan bahwa perburuan memiliki pengaruh yang jelas pada gajah.

Tidak hanya dalam hal populasi, tetapi juga evolusi. Perburuan telah memberi keuntungan pada gajah yang tidak memiliki gading.

Sebab, pemburu fokus pada gajah dengan gading serta menyisakan yang tidak.

Belum selesai masalah pemburu gading gajah, hewan yang satu ini juga diperlakukan sangat buruk.

Baca Juga : 5 Tempat Paling Rahasia di Dunia yang Tak Boleh Kita Kunjungi: Ada Pulau Kematian hingga Pulau Berhantu

Contohnya apa yang terjadi di India.

Seperti dilansir dari metro.co.uk pada Rabu (16/1/2019), seorang fotografer terkenal, Biplab Hazra, mengunggah sebuah foto di mana penduduk desa melempar api ke arah sekolompok gajah.

Alasannya sederhana, karena mereka mencoba menyeberang jalan untuk menuju ke habitat mereka.

Namun karena dikira akan menyerang penduduk desa, penduduk desa pun mulai menakuti hewan-hewan tersebut dengan api.

Kejadian ini terjadi di Bishnupur, India.

Tak hanya api, penduduk desa juga melepari batu agar gajah-gajah tersebut berbalik arah.

Usut punya usut, sekelompok desa tersebut berusaha untuk kembali ke habitat mereka. Hanya saja area yang mungkin sering mereka lalu sedang dilakukan pembangunan jalur rel kereta api.

Oleh karenanya, mereka mencoba menyebrangi jalan. (Monika Novena)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Diburu oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading")

Baca Juga : Main Petak Umpet yang Berakhir Tragis, Ada yang Terkunci di Mesin Cuci Hingga Kejatuhan Lemari