Keluarga dari Inggris Dideportasi dari Selandia Baru karena Dianggap Mengacaukan Negara dengan Seekor Semut

Adrie Saputra

Penulis

Anggota keluarga yang diyakini dari Liverpool, dituduh menyebabkan masalah selama perjalanan mereka.

Intisari-Online.com - Anggota keluarga yang diyakini dari Liverpool, dituduh menyebabkan masalah selama perjalanan mereka, seperti menjadi penumpang pesawat yang menjengkelkan, mengotori pantai dan diduga mencoba menipu restoran.

Keluargatersebut beranggotakan 13 orang.

Seseorang berkata, "Kami mendekati keluarga itu untuk mengingatkan tentang membersihkan sampah sebelum pergi, namun jawabannya tidak sesuai dengan harapan."

Curnow, menduga secara fisik telah diancam olehsekitar lima wanita dan seorang pria.

Salah satu ada yang berkata akan "menghancurkan otaknya".

Baca Juga : Mahasiswi IAIN Terlibat ISIS: Menghilang, 'Di-DO', dan Kini Dideportasi dari Turki

Anggota keluarga David Johnson membantah klaim itu, dengan mengatakan, "Kami memang meninggalkan kekacauan karena mereka mengatakan kami orang gipsi, kami bukan orang gipsi."

"Kami warga negara Inggris dan kami diserang di pantai itu, kami pergi dan mereka merekam video kekacauan itu dan kemudian mengunggahnya di Facebook, Anda mengerti maksud saya?"

Keluarga itu juga dituduh memasukkan semut ke dalam makanan mereka di The Backyard Bar & Restaurant, di Northcote, sehingga mereka tidak perlu membayar makanan mereka.

Ada juga masalah dalam perjalanan pesawat mereka ke Selandia Baru, dengan seorang penumpang menuduh keluarga itu meninggalkan popok kotor di ruang penyimpanan.

Baca Juga : Ironis! Veteran Angkatan Darat AS yang Berjasa di Afghanistan Ini Justru Dideportasi

Dugaan perilaku mereka begitu buruk sehingga Walikota Auckland Phil Goff menyebut mereka sebagai "tempat sampah".

Dia berkata, "Saya telah meminta dewan untuk menindaklanjutinya karena saya ingin melihat mereka dipenuhi dengan denda pelanggaran karena menghancurkan negara kita."

"Mereka seharusnya tidak berada di sini."

Surat-surat deportasi tampaknya sekarang telah dikeluarkan setelah petisi online yang menuntut mereka keluar dari negara itu, bahkan petisinya telah mencapai 2.500 tanda tangan, menurut Selandia Baru Herald. (Adrie P. Saputra/Intisari Online)

Baca Juga : Duh! Niat Hati Menyatakan Cinta, Sopir Taksi Ini Malah Dilaporkan dan Dideportasi

Artikel Terkait