Find Us On Social Media :

Gaya Hidup Masyarakat Israel Kuno, Termasuk Pakai Jimat Penarik Hati

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 13 Januari 2019 | 09:30 WIB

Karena Israel kuno adalah masyarakat patriarki, peran perempuan dibatasi.

Sementara pengalaman perempuan bervariasi menurut komunitas dan abad di mana mereka tinggal, kehidupan perempuan Yahudi biasa berpusat pada keluarga mereka.

Wanita Yahudi menikah di usia remaja (rata-rata usia bervariasi menurut geografi dan periode waktu, dari 13 hingga 18) dan pergi untuk tinggal bersama keluarga suami mereka.

Kehidupan religius wanita Yahudi biasa sulit direkonstruksi.

Baca Juga : Dipuji Setinggi Langit, Kemenangan Israel atas Perang Enam Hari Sia-sia, Kok Bisa?

Teks-teks Yahudi dari periode itu, yang ditulis secara eksklusif oleh pria, menawarkan sedikit informasi tentang pengalaman wanita historis yang sebenarnya.

Sebaliknya, tulisan-tulisan para rabi terutama bersifat preskriptif, menguraikan perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan.

Akan tetapi, bukti arkeologis menunjukkan bahwa beberapa wanita Yahudi menghadiri kebaktian sinagoge di komunitas Diaspora pada zaman kuno.

Diketahui juga bahwa ada jimat kuno yang digunakan oleh wanita untuk menarik hati pria atau sebagai perlindungan diri sendiri.

Baca Juga : 2700 Warga Israel Tewas, Perang Yom Kippur Beri Dunia Pandangan Mengerikan Akan Perang Modern

Israel kuno pada dasarnya adalah masyarakat agraris.

Namun, dengan kedatangan bangsa Romawi pada tahun 63 M, hukum diberlakukan yang secara langsung atau tidak langsung menantang pertanian dan ekonomi Yahudi.

Kebijakan administrasi Romawi terbukti semakin memusuhi pertanian, pekerjaan utama orang Yahudi selama periode ini.

Kekacauan pada periode itu, kenaikan harga, dan devaluasi mata uang terutama membebani petani, memaksa banyak orang meninggalkan pertanian mereka dan beremigrasi ke kota-kota seperti Sepphoris dan Tiberias.

Baca Juga : Kuil Edom Berusia 2.200 Tahun yang Bersejarah Telah Ditemukan di Israel