Find Us On Social Media :

Daun Kelor, Terkenal Lewat Ungkapan, Punya Manfaat Menjanjikan, Termasuk Jadi Azimat Kesaktian

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Desember 2018 | 08:49 WIB

Getah yang keluar dari batang pohon yang digerogoti serangga mula-mula berwarna putih, lalu berubah kecokelatan setelah terkena udara.

Umurenam bulan, tanaman kelor sudah mulai belajar berbunga, sebelum berlanjut menjadi buah. Malai bunganya sepanjang 10- 30 cm, berwarna putih kekuningan.

Baca Juga : Tak Salah Orang Barat Menyebutnya ‘Pohon Ajaib’, Kekuatan Susuk Saja Bisa ‘Luntur’ Jika Diusap dengan Daun Kelor

Tidak seperti tanaman lain, bunga kelor bisa muncul sepanjang tahun, nyaris tidak mengenal musim.

Bunga yang tidak telanjur rontok oleh angin atau hujan akan terus berkembang menjadi buah.

Buahnya yang mirip kacang polong, oleh sebagian masyarakat Jawa disebut klenthang, memiliki panjang 20 – 45 cm.

Di balik kulit buah yang keras, setiap polong buah kelor menyimpan 10-15 butir biji kelor. Berat setiap biji tanpa kulit ari rata-rata 2,5 g.

Daunnya berupa daun majemuk. Setiap tangkai daun sepanjang antara 20 - 60 cm terdapat sirip-sirip daun yang terdiri atas 8-10 pasang anak daun.

Anehnya masing-masing anak daun juga punya tangkai. Setiap lembar daun kelor berukuran kecil, panjang 1 - 3 cm.

Maka, tepat kalau ada pepatah berbunyi “dunia tak seluas daun kelor" karena daun kelor memang amat sangat sempit!

Daun berbentuk bulat telur kecil itu akan semakin kecil dan tipis saat tiba musim kering. Yang menjadi ciri khasnya, bila daun itu diremas-remas segera menimbulkan bau langu.

Baca Juga : Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Jadi Buruan, Harganya Selangit!

Tanaman multiguna

Meskipun tidak terkenal, tanaman kelor masih menyimpan pamor di kalangan tertentu. Hampir setiap bagian dari tanaman itu dapat dimanfaatkan, termasuk akarnya.

Antara lain, bisa sebagai bahan kertas, bahan kosmetik, bahan minyak pelumas, obat tradisional, dan sebagai sumber pangan.

Bunga kelor pun dapat dimasak, selain menyediakan nektar bagi lebah madu. Oleh sebagian masyarakat kita, daun, bunga, dan buah kelor muda biasa disayur bobor.

Meski kurang populer, menurut yang pernah mencicipi, rasanya sedap seperti asparagus. Namun, ada sedikit rasa pahitnya.

Bahkan, di India, buah kelor dimasak kari dan diawetkan dalam kaleng untuk dijual di supermarket. Apalagi kalau menilik nilai gizinya, tanaman kelor tidak bisa dipandang sebelah mata. Soalnya, daun kelor memiliki kadar vitamin A dan C cukup tinggi.

Demikian yang pernah dilaporkan Michael D. Benge, dari Badan Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi AS, di Washington DC, pada tahun 1987.

Baca Juga : Jamblang, Si Ungu dengan Kandungan Antioksidan Tinggi dan Cocok untuk Penderita Kencing Manis