Find Us On Social Media :

Daun Kelor, Terkenal Lewat Ungkapan, Punya Manfaat Menjanjikan, Termasuk Jadi Azimat Kesaktian

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Desember 2018 | 08:49 WIB

 

Intisari-Online.com - Ungkapan "dunia tidak selebar daun kelor" sudah kerap kita dengar.

Namun, seperti apa sosok tanaman kelor, barangkali tidak sedikit di antara kita yang belum pernah mengenalnya. Apalagi menyinggung manfaat dan khasiat yang tersembunyi di balik daun kelor itu.

Di mata kita, kelor atau kilor memang belum dimasukkan dalam deretan tanaman bernilai ekonomi tinggi yang dibudidayakan secara masal.

Walau kabarnya, ada pengusaha Jepang berencana mengebunkan kelor di lahan seluas puluhan hektar di Sumatra Selatan.

Kalau benar, kelor bakal naik derajat dan makin bernilai ekonomi. Daun dan bijinya dibutuhkan untuk bahan baku kosmetik, obat-obatan, sampai minyak pelumas.

Sesungguhnya tanaman bernama latin Moringa oleifera ini tergolong tanaman tahunan yang biasanya tumbuh liar.

Baca Juga : Si Manusia Kebal Itu Akhirnya ‘Kalah’ oleh Daun Kelor dan Batang Padi

Tumbuhan  ini diduga asli dari kawasan barat pegunungan Himalaya dan India, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat.

Di Jawa, kelor biasa dijumpai tumbuh sampai pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Ia sanggup tumbuh dengan baik di kawasan tropik yang lembap juga di daerah panas. Bahkan, tanah kering-kerontang sekalipun tak ditampiknya.

Karena tidak rakus "makan" pupuk (unsur hara), kelor cocok sebagai tanaman "pioner" untuk penghijauan dan pemulihan tanah gersang. Di lahan kebun, tanaman kelor biasa digunakan sebagai pagar hidup.

Sosok batang pokoknya tidak lurus betul, melainkan sedikit membengkok dan bercabang-cabang justru bermanfaat sebagai pohon pendukung untuk tanaman merambat, seperti sirih atau lada.

Acap kali juga sebagai rambatan tanaman gadung, uwi, atau brotowali.

Baca Juga : Wow! Kombinasi ‘Sakti’ Kelor-Jahe Ternyata Ampuh Lawan Semua Penyakit, Bahkan yang Terganas Sekalipun

Bongsor tapi getas

Hanya dengan menancapkan setekan batang atau menyemai bijinya yang sudah tua, akan tumbuh tanaman baru. Kelor tergolong cepat besar alias bongsor.

Dalam  tempo sepuluh bulan, biji yang disemai bisa berkembang menjadi pohon kelor setinggi 3 m. Kalau ia dibiarkan bisa mencapai 8 - 12 m.

Sayangnya tanaman ini berbatang lunak dan getas. Sering pula dijumpai batang pohon kelor keropos karena digerogoti larva serangga yang bersarang di dalamnya.